Alih-alih menggunakan kesempatan itu untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan Majapahit yang sedang berjaya, dia malah memantik konflik dengan membunuh putra kandungnya yang kedua, Tun Abdul Jalil. Pembunuhan ini terjadi ketika Dyah Galuh Gemerencang beserta para pengawalnya pergi ke Samudera Pasai.
Tiba-tiba, mereka dikejutkan dengan kabar pembunuhan Tun Abdul Jalil yang mayatnya dibuang ke laut. Mendengar kekasih tercintanya, Tun Abdul Jalil tewas dibunuh sang ayah, Dyah Galuh Gemerencang lalu menyusul kekasihnya itu dengan menceburkan diri ke laut. Peristiwa ini terdengar hingga ke Majapahit.
Dipimpin langsung Gajah Mada, rombongan Kerajaan Majapahit yang terbakar amarah menggulung semua pasukan Kerajaan Samudera Pasai. Namun, serangan itu tidak menewaskan sang raja yang keburu kabur dari kerajaannya.
Pada 1385 Masehi, saat rombongan Kesultanan Delhi, tiba di Kerajaan Samudera Pasai, kerajaan itu telah takluk di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Masa kejayaan Kerajaan Samudera Pasai telah rontok sepenuhnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)