Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tolak Solusi Dua Negara, Ini Jalan Keluar yang Diusulkan Iran untuk Kemerdekaan Palestina

Rahman Asmardika , Jurnalis-Jum'at, 15 Desember 2023 |19:59 WIB
Tolak Solusi Dua Negara, Ini Jalan Keluar yang Diusulkan Iran untuk Kemerdekaan Palestina
Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi. (Foto: Okezone TV)
A
A
A

JAKARTA Solusi Dua Negara dianggap oleh banyak pihak, termasuk Indonesia, sebagai salah satu cara terbaik untuk menyelesaikan konflik antara Palestina dan Israel, yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Namun, Iran, salah satu pendukung kuat Palestina, nyatanya menolak Solusi Dua Negara.

Penolakan ini disampaikan secara tegas oleh Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian pada pertemuan di Doha, Qatar, awal pekan ini. Bahkan, Amirabdollahian mengatakan bahwa penolakan terhadap Solusi Dua Negara adalah satu-satunya hal yang disepakati oleh Iran dan Israel.

Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi menjelaskan bahwa penolakan terhadap Solusi Dua Negara ini bukan dikarenakan Teheran tidak ingin Palestina merdeka, melainkan karena Iran merasa ada cara yang lebih jelas untuk mencapai tujuan tersebut.

“Jalan keluar yang kami usulkan merupakan sebuah jalan keluar yang jelas, nyata, dan berdasarkan dengan nilai-nilai demokrasi yang memiliki tiga tahap,” jelas Dubes Boroujerdi dalam wawancara Special Dialogue Okezone.

Tahap pertama dari usulan Iran ini adalah dihentikannya pendudukan Israel di wilayah Palestina, yang diikuti dengan tahap kedua yaitu kembalinya seluruh pengungsi Palestina ke tanah air mereka.

Setelah kedua tahap tersebut tercapai, maka tahap ketiga, yang perlu dilakukan adalah menggelar referendum yang diikuti oleh semua orang Palestina untuk menentukan sistem pemerintahan mereka.

“Seluruh masyarakat Palestina dari berbagai ormas, berbagai kelompok memiliki agama apapun, termasuk agama Islam, Kristen, Yahudi, dan lain sebagainya secara bebas harus mengikuti sebuah referendum dan melalui kotak suara mereka memilih sistem pemerintahan mereka yang diinginkan. Kemudian pemerintahan tersebut lah yang akan memilih dan menentukan masa depan Palestina,” terang Dubes Boroujerdi.

“Dan ini merupakan sebuah jalan keluar yang sesuai dengan nilai-nilai demokrasi dan diakui secara internasional.”

Meski terus diserukan oleh berbagai pihak, termasuk Indonesia dan sekutu dekat Israel, Amerika Serikat (AS), hingga saat ini, upaya untuk membentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, yang berdampingan dengan Israel masih belum menunjukkan hasil.

Seperti yang diyakini oleh Iran, Israel tampaknya tidak bersedia untuk mewujudkan Solusi Dua Negara dengan Palestina. Israel terus melakukan penindasan terhadap warga Palestina, dan secara sistemastis “membunuh” peluang terwujudnya perdamaian melalui jalan keluar tersebut.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement