MOSKOW - Perang Rusia dan Ukraina telah berlangsung lebih dari 15 bulan sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan Operasi Militer Khusus pada Februari 2022. Saat ini pasukan Rusia dan Ukraina masih bertempur di garis depan sepanjang 2.000 km, di Ukraina timur.
Pada konferensi pers akhir tahun yang digelar pada Kamis, (14/12/2023) Putin mengatakan bahwa saat ini Rusia mengerahkan lebih dari 600.000 tentaranya di garis depan di Ukraina.
“Garis depan panjangnya lebih dari 2.000 kilometer. Ada 617.000 orang di zona konflik,” kata Putin sebagaimana dilansir Moscow Times.
Putin juga mengatakan bahwa Rusia telah merekrut 486.000 orang ke dalam Angkatan Bersenjata negaranya, dengan 1.500 rekrutan baru ditambahkan setiap hari.
“Sampai saat ini, tidak diperlukan mobilisasi baru,” kata Putin, seraya menambahkan bahwa setidaknya 244.000 prajurit yang dimobilisasi dikerahkan ke garis depan.
Sekira 300.000 tentara cadangan dipanggil untuk meningkatkan jumlah pasukan Rusia di Ukraina sebagai bagian dari upaya mobilisasi “sebagian” Putin yang diumumkan pada September 2022.
Sejak pengumuman mobilisasi itu, Kementerian Pertahanan Rusia belum mengungkapkan kerugian yang dialami militernya dalam perang di Ukraina.
Menurut situs berita independen Mediazona, jumlah korban tewas militer Rusia yang dapat diverifikasi di Ukraina kini mencapai lebih dari 38.200 orang.
Pekan ini, sumber di Kongres Amerika Serikat (AS), yang mengutip laporan intelijen yang tidak diklasifikasikan, mengatakan kepada media bahwa ada 315.000 tentara Rusia yang terbunuh atau terluka di Ukraina sejak perang dimulai pada Februari 2022 – hampir 90% dari jumlah pasukan sebelum perang.
(Rahman Asmardika)