Kepala pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan kepada Sullivan pada Kamis, (14/12/2023) bahwa akan diperlukan waktu "lebih dari beberapa bulan" untuk menghancurkan Hamas, yang menurutnya telah membangun infrastrukturnya "di bawah tanah dan di atas tanah" di Gaza selama lebih dari satu dekade.
“Namun kami (Israel) akan menang dan kami akan menghancurkan mereka,” kata Gallant.
Sullivan menolak menjawab ketika ditanya pada Jumat apakah Amerika Serikat (AS) akan menahan bantuan militer jika Israel tidak mengurangi jumlah korban sipil, dan mengatakan bahwa cara terbaik untuk mencapai kesepakatan adalah melalui diskusi pribadi.
Sullivan juga mengatakan setelah pertemuan dengan Netanyahu dan Gallant di Tel Aviv bahwa upaya Israel untuk menghancurkan Hamas tidak boleh mengarah pada pendudukan Israel dalam jangka panjang di wilayah tersebut. Dia mengatakan Amerika Serikat yakin tidak masuk akal dan tidak tepat bagi Israel untuk menduduki kembali Gaza dalam jangka panjang.
Sejauh ini, Pasukan Pertahanan Israel telah menolak peningkatan tekanan global untuk mengekang serangannya di Gaza.
Timur Tengah telah menjadi pusat perhatian sejak Hamas yang didukung Iran melancarkan serangan teroris terhadap Israel pada 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 1.200 orang dan menyandera sekira 240 orang, menurut perhitungan Israel. Serangan balasan dan serangan darat Israel telah menewaskan lebih dari 18.000 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas.