Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

10 Negara Bergabung dalam Koalisi AS Amankan Laut Merah dari Houthi

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 19 Desember 2023 |15:50 WIB
10 Negara Bergabung dalam Koalisi AS Amankan Laut Merah dari Houthi
Foto: Reuters.
A
A
A

WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan peluncuran pasukan multinasional untuk melindungi kapal-kapal komersial di Laut Merah setelah serangan pemberontak Houthi Yaman memaksa setidaknya selusin perusahaan pelayaran menghentikan operasinya.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pada Senin, (18/12/2023) bahwa Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Seychelles, dan Inggris akan termasuk di antara negara-negara yang bergabung dalam “inisiatif keamanan multinasional” yang beranggotakan 10 negara.

“Negara-negara yang berupaya menegakkan prinsip dasar kebebasan navigasi harus bersatu untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh aktor non-negara ini,” kata Austin dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir Al Jazeera. Dia menggambarkan serangan tersebut sebagai masalah yang “menuntut tindakan kolektif”.

Pengumuman ini muncul setelah angkatan laut AS dan Inggris mengatakan pada akhir pekan bahwa kapal perusak mereka telah menembak jatuh total 15 drone di perairan tersebut.

Kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran telah meningkatkan serangan drone dan rudal terhadap kapal-kapal di jalur pelayaran utama sejak dimulainya perang di Gaza, menargetkan kapal-kapal yang diduga memiliki hubungan dengan Israel atau warga Israel.

Kelompok pemberontak tersebut mengatakan pada Senin bahwa mereka telah menyerang Swan Atlantic milik Norwegia dan MSC Clara menggunakan drone angkatan laut untuk menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.

Pemilik Swan Atlantic, Inventor Chemical Tankers dari Norwegia, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kapal tersebut tidak memiliki hubungan dengan Israel dan dikelola oleh sebuah perusahaan Singapura.

Tidak ada korban luka yang dilaporkan oleh kedua kapal tersebut.

Mohammed al-Bukhaiti, seorang pejabat senior dan juru bicara Houthi, mengatakan kepada Al Jazeera pada Senin bahwa kelompok tersebut akan menghadapi koalisi pimpinan AS di Laut Merah.

Beberapa negara seperti Mesir, Yordania, dan Arab Saudi mungkin dapat bergabung. Namun negara-negara itu menghadapi situasi sulit, terkait dari pesan yang tampaknya mereka sampaikan dengan bergabung dengan koalisi tersebut. 

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengadakan panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud pada Senin mengenai masalah ini, membahas cara untuk menghindari konflik lebih lanjut.

Blinken “mengutuk serangan berkelanjutan yang dilakukan Houthi terhadap kapal komersial yang beroperasi di perairan internasional di Laut Merah bagian selatan dan mendesak kerja sama di antara semua mitra untuk menegakkan keamanan maritim”, kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan setelah panggilan telepon tersebut.

Austin, yang sedang mengunjungi Israel, dijadwalkan mengadakan pembicaraan di Bahrain dan Qatar pada Selasa, (19/12/2023). 

Setidaknya 12 perusahaan pelayaran, termasuk perusahaan pelayaran Mediterania raksasa Italia-Swiss, CMA CGM Perancis dan AP Moller-Maersk dari Denmark, telah menangguhkan transit melalui Laut Merah karena masalah keamanan.

Raksasa minyak Inggris BP pada Senin menjadi perusahaan terbaru yang mengumumkan akan menghindari perairan tersebut.

“Mengingat memburuknya situasi keamanan pengiriman di Laut Merah, BP memutuskan untuk menghentikan sementara semua transit melalui Laut Merah,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

“Kami akan terus meninjau jeda pencegahan ini, tergantung pada keadaan yang berkembang di wilayah ini.”

Serangan Houthi telah secara efektif mengalihkan sebagian besar perdagangan global dengan memaksa perusahaan angkutan barang untuk berlayar keliling Afrika, sehingga menimbulkan biaya yang lebih tinggi dan penundaan pengiriman energi, makanan, dan barang konsumsi.

Sekira 12 persen perdagangan global melewati Laut Merah, yang terhubung ke Laut Mediterania melalui Terusan Suez, termasuk 30 persen lalu lintas peti kemas.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement