BEIJING - Gempa bumi berkekuatan (M) 6,2 melanda salah satu wilayah termiskin di China sebelum tengah malam pada Senin, (18/12/2023) menewaskan setidaknya 126 orang, melukai ratusan orang, dan merobohkan rumah-rumah lumpur di desa-desa terpencil yang tidak pernah ada kemungkinannya.
Media pemerintah China yang tiba di komune keenam di desa Dahe, salah satu daerah yang terkena dampak paling parah di provinsi Gansu, barat laut Tiongkok, menemukan banyak rumah yang berisiko runtuh, atau sudah runtuh, terutama rumah-rumah yang dibangun dari tanah dan tanah liat.
“Saya sudah hidup selama lebih dari 80 tahun dan belum pernah melihat gempa sebesar ini,” kata seorang lelaki tua yang dibawa keluar dari rumahnya yang rusak oleh tim penyelamat.
Lebih dari 155.000 rumah di Gansu rusak atau hancur.
Pada 11:59 malam waktu setempat pada Senin gempa mengguncang wilayah Jishishan di Gansu, pada kedalaman 10 km. Pusat gempa berada 5 km dari perbatasan provinsi yang melintasi Gansu dan Qinghai, dimana gempa kuat juga dirasakan.
Gempa bumi kuat terjadi sekitar 100 km barat daya kota Lanzhou di Tiongkok, dekat wilayah perbatasan Gansu-Qinghai, pada tengah malam pada Selasa, (19/12/2023). Gempa tersebut berkekuatan 6,2 menurut Pusat Jaringan Gempa Tiongkok dan 5,9 menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).