Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Stop Naik Pesawat Terbang 21 Tahun, Keluarga Inggris Tempuh Perjalanan 3,5 Bulan ke Indonesia Sebelum Tiba di Australia

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 20 Desember 2023 |10:13 WIB
Stop Naik Pesawat Terbang 21 Tahun, Keluarga Inggris Tempuh Perjalanan 3,5 Bulan ke Indonesia Sebelum Tiba di Australia
Keluarga Inggris tempuh perjalanan 3,5 bulan capai Indonesia sebelum tiba di Australia (Foto: Buckle Up Dorothy)
A
A
A

LONDON - Sebuah keluarga yang bepergian ke Australia tanpa pesawat terbang telah mencapai Indonesia setelah menempuh perjalanan selama tiga setengah bulan.

Shannon Coggins, Theo Simon dan putri mereka Rosa, 19, meninggalkan East Pennard, Inggris pada 16 Agustus lalu untuk memulai perjalanan sejauh 10.000 mil (16.000 km) ke Sydney.

Mereka memutuskan untuk berhenti menggunakan pesawat terbang pada 2002 karena dampaknya terhadap iklim.

Keluarga berharap bisa datang tepat waktu untuk pernikahan saudara perempuan Coggins pada 28 Desember mendatang.

Mereka telah melakukan perjalanan melalui Kazakhstan, China atau Tiongkok, Laos, Thailand, Indonesia, dan kini berada di Dili, ibu kota Timor Timur, berharap mendapatkan perahu untuk menyeberangi Laut Timor menuju Darwin, Australia.

Dari sana mereka berencana naik bus ke Sydney.

Coggins mengatakan sayangnya dunia "saat ini belum siap untuk membuat perjalanan rendah karbon lebih mudah daripada terbang"

“Adik saya pindah ke Australia pada 2007 dan dia akan menikah di New South Wales pada tanggal 28 Desember,” terangnya.

“Meskipun kami tinggal berjauhan, kami sangat dekat karena ibu kami meninggal ketika kami masih muda, tetapi saya belum pernah ke rumahnya, atau mengantar putranya ke sekolah, atau bahkan bertemu dengan pria yang akan dinikahinya,” lanjutnya.

“Saya ingin kita semua hadir di hari pernikahannya, tapi saya juga berusaha melakukan yang terbaik untuk mengurangi jejak karbon saya dengan mencoba untuk tidak pakai pesawat terbang,” ujarnya.

Keluarga tersebut menabung selama beberapa tahun untuk membiayai perjalanan tersebut, yang biayanya jauh lebih mahal daripada biaya tiket pesawat.

Pada Agustus lalu, Coggins meninggalkan pekerjaannya sebagai administrator di Avanti Park School di Frome dan Simon selesai bekerja di Songbird Naturals di Ditcheat.

Mereka juga harus menolak pemesanan untuk band mereka ‘Seize The Day’ karena kepergian mereka.

“Band kami tidak bisa tampil tanpa kami, tapi kami berharap bisa kembali pada Juni 2024 untuk musim panas,” kata Simon.

“Kami bertiga telah berkampanye dengan cara yang berbeda untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim, jadi kami memutuskan perjalanan kami ke Australia harus serendah mungkin,” lanjutnya.

"Tetapi kami realistis. Kami tahu bahwa orang-orang belum tentu punya waktu untuk melakukan hal ini, dan sayangnya dunia saat ini belum siap untuk menjadikan perjalanan rendah karbon lebih mudah daripada penerbangan,” ungkapnya.

“Tetapi sejauh ini ini merupakan petualangan yang luar biasa, dan kami masih berharap bahwa Syahbandar di Dili dapat membantu kami menemukan perahu,” tambahnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement