GAZA - Israel telah membatalkan rencana perjalanan pimpinan intelijen Mossad ke Qatar untuk memulai kembali pembicaraan mengenai kemungkinan kesepakatan pembebasan sandera kedua.
Menurut sumber yang mengetahui negosiasi tersebut kepada CNN, Direktur Mossad David Barnea tidak akan melakukan perjalanan ke ibu kota Qatar, Doha, tempat pembicaraan sebelumnya mengenai pembebasan sandera yang ditahan oleh militan Hamas di Gaza telah dilakukan.
Channel 13 Israel pertama kali melaporkan pada Rabu (13/12/2023) bahwa kabinet perang Israel, yang dipimpin oleh Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, telah membatalkan perjalanan tersebut dan bahwa para pejabat senior Israel tidak akan pergi ke Qatar untuk memulai kembali perundingan.
CNN telah menghubungi Kantor PM tentang pembatalan perjalanan Barnea. Mossad diketahui bertanggung jawab langsung kepada PM.
Sekitar 240 orang, dari bayi hingga usia delapan tahun, disandera selama serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober. Lusinan orang telah dibebaskan namun masih banyak lagi yang hilang, yang diperkirakan ditahan oleh organisasi militan Palestina dan kelompok lain di Gaza, menyusul gencatan senjata sementara bulan lalu.
Kantor perdana menteri Israel yakin masih ada 135 sandera di Gaza, 116 di antaranya masih hidup.
Perundingan formal belum dilanjutkan sejak perundingan penyanderaan yang berlangsung di Doha gagal pada awal bulan ini.