Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kebohongan Pejabat Israel saat Sebut Tak Ada Gereja dan Umat Kristen di Gaza

Maruf El Rumi , Jurnalis-Rabu, 20 Desember 2023 |12:16 WIB
Kebohongan Pejabat Israel saat Sebut Tak Ada Gereja dan Umat Kristen di Gaza
Gereja Santo Poryphyrius yang rusak akibat bom serangan dari Israel. (Foto: Anadolu)
A
A
A

GAZA - Segala dilakukan cara Israel untuk membenarkan aksi penembakan brutal yang dilakukan tentara zionis. Termasuk ketika mereka dikecam karena melakukan pembunuhan terhadap seorang ibu dan putrinya di sebuah gereja Katolik di Gaza.

Pejabat Israel, Fleur Hassan-Nahoum yang menjadi wakil Wali Kota Yerusalem membantah adanya gereja dan umat Kristen di Jalur Gaza. Seperti dikutip dari middleeastmonitor, Hassan-Nahoum sempat membantah ada gereja di sana.

Meski akhirnya, Hassan-Nahoum melakukan klarifikasi dengan mengatakan bahwa ada gereja dan umat Kristen di jalur yang dikuasai Hamas tersebut. Tapi, pernyataan tersebut sudah terlanjur viral karena menjadi bukti bagaimana Israel terus melakukan kebohongan untuk membenarkan tindakan mereka.

Cek Fakta Keberadaan Gereja di Jalur Gaza

Faktanya adalah ada tiga gereja yang eksis di jalur Gaza, yaitu Gereja Saint Porphyrius, Gereja Baptist dan Gereja Holy Family (Keluarga Kudus). Dari tiga gereja tersebut, bahkan sudah ada yang berdiri pada 1160, sekaligus menjadi yang tertua di Gaza. 

Tiga gereja tersebut menjadi tempat beribadah sekaligus berlindung umat Kristen di Gaza. Menurut laporan BBC, ada ada sekitar 900 umat Kristiani di Gaza menjadi dua Gereja Keluarga Kudus dan Santo Porphyrius sebagai tempat berlindung.

Sedangkan di Gaza, ada sekitar 1.100 orang menjadi bagian dari Ortodoks Yunani dan komunitas Katolik. Tidak banyak memang, karena hanya sekitar 0,05% populasi Jalur Gaza dimana sebagian besar beragama Islam. Tiga gereja tersebut kini mengalami kerusakan karena invasi Israel.

Dikecam Paus Fransiskus

Tindakan Israel melakukan pembunuhan di gereja mendapat kecaman dari Paus Fransiskus. Dia mengecam bagaimana Israel melakukan penembakan dan pengeboman terhadap warga sipil tak bersenjata.

"Bahkan terjadi di dalam kompleks paroki Keluarga Kudus, di mana tidak ada teroris kecuali keluarga, anak-anak, dan orang-orang sakit yang cacat, serta para biarawati. Seorang ibu dan keluarganya," kata Paus saat bicara dalam Doa Angelus, dari jendela yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus.

(Maruf El Rumi)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement