WASHINGTON – Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris mengumumkan pada Rabu (20/12/2023) bahwa astronot internasional akan mendarat di permukaan bulan sebagai bagian dari program Artemis Badan Penerbangan dan Antariksa AS atau NASA.
Meskipun AS sebelumnya telah berkomitmen untuk menerbangkan astronot internasional mengelilingi bulan dalam misi Artemis di masa depan, namun pengumuman ini membawa komitmen tersebut selangkah lebih maju dengan mengizinkan salah satu dari mereka untuk benar-benar berjalan di permukaan bulan. Rencana ini membuat AS bergabung dengan klub elit yang sejauh ini hanya mempunyai 12 anggota.
“Hari ini sebagai pengakuan atas peran penting sekutu dan mitra kami dalam program Artemis, saya dengan bangga mengumumkan bahwa, bersama astronot Amerika, kami bermaksud untuk mendaratkan astronot internasional di permukaan bulan pada akhir dekade ini,” kata Harris pada Rabu (20/12/2023) saat pertemuan Dewan Antariksa Nasional Gedung Putih di Washington, DC. Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan juga menghadiri pertemuan tersebut.
Setiap misi pendaratan di bulan Artemis yang direncanakan akan memiliki ruang untuk empat astronot, tetapi tidak semua astronot akan berjalan di bulan. Hanya dua astronot per misi yang akan turun ke permukaan bulan, sedangkan dua sisanya hanya akan mengorbit bulan baik di pesawat ruang angkasa Orion atau stasiun luar angkasa kecil bernama Gateway.
“NASA telah berkomitmen memberikan tiga kesempatan bagi astronot Badan Antariksa Eropa untuk terbang ke Gateway, satu kesempatan untuk menerbangkan astronot Badan Antariksa Kanada ke Gateway dan satu kesempatan dengan Artemis II, dan satu kesempatan bagi astronot Jepang (JAXA) untuk terbang ke Gateway,” terang seorang pejabat NASA kepada CNN.