WASHINGTON - Puluhan wartawan yang meliput militer Amerika Serikat (AS) secara massal mengembalikan kartu akses mereka dan meninggalkan Gedung Pentagon pada Rabu 15 Oktober 2025. Hal itu dilakukan bentuk penolakan terhadap aturan baru yang diberlakukan oleh pemerintah.
Langkah ini semakin menjauhkan para jurnalis dari pusat kekuasaan militer AS. Adapun Pemerintah AS menyebut aturan baru ini sebagai "akal sehat" (common sense). Namun, hampir semua kantor berita menolak keras pembatasan yang diberlakukan oleh Menteri Pertahanan Pete Hegseth, melansir PBS News, Kamis (16/10/2025).
Aturan tersebut menyatakan bahwa jurnalis berisiko dikeluarkan (diusir) jika mereka berusaha melaporkan informasi—baik yang terklasifikasi maupun tidak—yang belum disetujui untuk dirilis oleh Hegseth.
Sebagian besar wartawan memilih untuk pergi bersama-sama pada pukul 4 sore, batas waktu yang ditetapkan oleh Departemen Pertahanan untuk mengosongkan gedung.
Menjelang batas waktu tersebut, kotak-kotak dokumen terlihat memenuhi koridor Pentagon. Para wartawan terlihat membawa kursi, mesin fotokopi, buku, dan foto-foto lama ke tempat parkir dari ruang kerja yang tiba-tiba ditinggalkan.
Tak lama setelah pukul 4 sore, sekitar 40 hingga 50 jurnalis pergi bersama-sama setelah menyerahkan kartu akses mereka.
(Arief Setyadi )