Menurut Advance Democracy, sebuah kelompok riset non-partisan yang memantau jaringan pro-Trump, setelah berita mengenai putusan tersebut keluar, sejumlah ancaman terhadap para hakim diposting secara online.
Beberapa postingan menyertakan rincian pribadi, seperti alamat dan nomor telepon para juri.
Ancaman untuk menggantung dan menembak para hakim diposting ke X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, serta layanan pesan Telegram, jaringan Truth Social milik Trump, dan beberapa situs web pinggiran lainnya. Beberapa postingan telah dihapus, sedangkan sebagian lainnya masih ditayangkan pada Selasa (26/12/2023).
Di antara seruan untuk melakukan protes damai dan aksi politik, terdapat juga seruan eksplisit untuk melakukan kekerasan.
"Jika Anda tinggal di Colorado, lakukan apa yang SEBENARNYA diinginkan oleh para pendiri negara. Ambil senapan dan tali Anda,” tulis seorang warganet.
Dalam sebuah pernyataan, Kepolisian Denver mengatakan pihaknya akan menyelidiki secara menyeluruh setiap laporan ancaman atau pelecehan namun menolak memberikan rincian lebih lanjut, dengan alasan masalah privasi dan penyelidikan yang sedang berlangsung.
Daniel J Jones, presiden Advance Democracy, memperingatkan bahwa dia telah mengamati kata-kata kasar dan ancaman yang dilakukan terhadap hakim Colorado dan pihak lain yang dianggap berada di balik keputusan Mahkamah Agung Colorado.
“Normalisasi retorika kekerasan semacam ini menimbulkan kekhawatiran yang signifikan dan sudah sepantasnya penegakan hukum merespons dengan tindakan perlindungan,” terangnya.