Hal tersebut karena wilayah Pamulang memiliki udara yang sejuk dan pemandangan yang indah. Bahkan, Sultan Agung juga pernah sempat mampir untuk beristirahat di Pamulang saat peristiwa penyerangan ke JP Coen pada abad ke-17.
Memasuki tahun 1981, nama Pamulang masih belum begitu terkenal. Justru, wilayah tersebut lebih dikenal dengan sebutan Kemantren Kedaung. Alasannya adalah karena memang wilayah Pamulang pada saat itu masih menjadi bagian dari Kecamatan Ciputat.
Perkembangan Wilayah Pamulang
Setelahnya, wilayah Pamulang dimekarkan menjadi Kecamatan Pamulang berdasarkan PP No 3 Tahun 1992 yang diusulkan oleh H. Tadjus Sobirin, Bupati Tangerang ke-15. Ditambah lagi, Depok yang berubah menjadi Kota Depok pada 1999 membuat wilayah Pamulang bertambah menjadi 20,50 km persegi dari sebelumnya 9,40 km persegi.
Memiliki letak strategis, Pamulang berbatasan dengan Kecamatan Ciputat, Kecamatan Limo dan Sawangan (Depok), Kecamatan Gunung Sindur (Bogor), dan Kecamatan Serpong.
Dalam beberapa dekade terakhir, Pamulang telah menarik perhatian investor dan pengembang properti untuk berinvestasi di sana. Tak hanya itu, banyak sekali perusahaan franchise yang dapat dijumpai di sepanjang Jalan Pamulang Raya hingga ke Jalan Pajajaran.
Pamulang terus mengalami pertumbuhan pesat hingga menjadi kawasan modern yang dilengkapi berbagai fasilitas lengkap seperti pusat perbelanjaan, sekolah, rumah sakit, dan transportasi umum.
Tak hanya itu, kita akan menjumpai berbagai aneka ragam kuliner di sepanjang jalan Pamulang sehingga kawasan ini cukup terkenal dan menjadi destinasi kuliner andalan dari berbagai kalangan.
Itulah sejarah dan asal usul panjang dari Pamulang hingga akhirnya kini menjadi kawasan yang ramai untuk dihuni maupun dikunjungi.
(Fakhrizal Fakhri )