Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pria Australia Dipenjara Selama 1.000 Hari di Irak, PBB Tuduh Penahanan Sewenang-wenang

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 02 Januari 2024 |11:26 WIB
Pria Australia Dipenjara Selama 1.000 Hari di Irak, PBB Tuduh Penahanan Sewenang-wenang
Pria Australia dipenjara 1.000 hari di Irak (Foto: Desree Pether)
A
A
A

PERTH - Seorang pria Australia yang keluarganya berpendapat bahwa dia "disandera" di Irak kini telah menghabiskan 1.000 hari di penjara.

Robert Pether dipenjara pada 2021 atas tuduhan penipuan, tetapi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggambarkannya sebagai penahanan sewenang-wenang.

Setelah tiga kali merayakan Natal di balik jeruji besi, keluarganya mengatakan Pether telah mencapai "titik terendah" dan kesehatannya memburuk dengan cepat.

Pengacaranya menyerukan kepada pemerintah Australia untuk segera menjamin pembebasan ayah tiga anak ini.

Desree Pether khawatir suaminya - yang telah kehilangan sepertiga berat badannya sejak ditangkap - akan meninggal di penjara dan tidak akan pernah melihat anak-anaknya Flynn 20, Oscar 18, dan Nala 11 lagi.

"Tidak ada cahaya di ujung terowongan dan begitu banyak momen yang telah dicuri dari kita," katanya kepada BBC.

"Nala menulis surat kepada Santa tahun ini menanyakan apakah dia bisa mampir ke Irak dan menjemput ayahnya dalam perjalanan - saya katakan bahwa Santa tidak boleh terlibat dalam masalah politik,” lanjutnya.

Sebagai seorang insinyur mesin, Pether pergi ke Irak untuk membangun kembali kantor pusat Bank Sentral di Bagdad.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement