MALANG - Tembok pembatas roboh dan menimpa sebuah rumah di Kota Malang. Kejadian ini berlangsung pada Selasa (2/1/2024) sekitar pukul 12.00 WIB di sebuah rumah di RT 7 RW 3 Gang Makam, Kelurahan Kasin, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Detik-detik robohnya tembok ini terekam oleh kamera ponsel warga. Tampak dari video yang beredar, runtuhan material membuat warga panik menyelamatkan diri. Akibat peristiwa ini tiga Kepala Keluarga (KK) terdampak tembok pembatas rumah dan sungai yang roboh itu.
Pantauan di lokasi pada Selasa sore, tembok dengan panjang sekira 10 meter dengan tinggi sekitar 4 meter roboh ke arah sungai yang membuat satu rumah terdampak kerusakan.
Siti Rukoyah selaku penghuni rumah mengatakan, awalnya tidak melihat ada tanda-tanda jika tembok pembatas tersebut akan ambrol. Sebab, pada saat kejadian cuaca dalam keadaan terang dan tidak ada angin yang berhembus.
"Saya mau masak, terus denger suara pohon bringin kecil ambruk dan tidak lama tiba-tiba tanahnya ketarik dan (tembok pembatas) diseberang sungai ikut ambrol," ujar Siti Rukoyah, di lokasi kejadian.
Mengetahui, tembok pembatas itu ambrol Siti dan keluarganya bergegas keluar rumah dan menyelamatkan diri masing-masing. Akibat peristiwa tersebut, bagian kamar, dapur dan gudang rumahnya mengalami kerusakan.
"Saat itu masih terang belum hujan, cuma saya saja sama cucu di rumah, sama bapaknya, lainnya kerja. Shock saja, karena bangunan itu juga baru dibangun," ucapnya.
Di sisi lain, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang Prayitno menyatakan, ambrolnya tembok pembatas itu dikarenakan konstruksinya yang kurang kuat. Apalagi beberapa hari terakhir Kota Malang memang sempat diguyur hujan deras, sehingga konstruksi bangunan labil.
"Konstruksi kurang kuat, sehingga ketika saat hujan menjadi padat dan ambrol. Ambrol dan menimpa rumah yang ditempati 3 KK, tidak ada korban, maupun luka-luka," ujar Prayitno, dikonfirmasi terpisah.
Akibat peristiwa ini tiga KK dalam satu rumah itu, terpaksa harus mengungsi terlebih dahulu. Apalagi di lokasi tembok pembatas ada beberapa material yang masih rawan longsor.
"Langkah pertama kita evakuasi, menyarankan warga tidak mendekat, rumah itu sangat beresiko ambrol, yang sekarang itu kami sarankan jangan mendekat. Kalau memang sudah surut, dirasa aman, mungkin barang-barang yang penting segera diambil dan sebaiknya tidak ditempati," terangnya.
Nantinya untuk perbaikan di area longsoran tembok, menjadi tanggungjawab pengembang perumahan. Sebab antara pihak pengembang dan warga sekitar tembok juga sudah disepakati adanya perbaikan.
"Ternyata ada kesepakatan dengan pemilik lahan untuk memperbaiki rumah yang rusak tadi. Nanti kami update perkembangannya, kalau ada bantuan lain-lain dari BPBD. Yang jelas saat ini penanggungjawab lapangan yang ambrol sudah di lapangan masih di sana. Insya Allah besok tim mereka besok sudah bergerak memperbaiki," jelasnya.
(Angkasa Yudhistira)