Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tabrakan Pesawat di Bandara Jepang, Pilot Tak Menyadari Kebakaran Kabin Sampai Kru Memberi Tahu

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 05 Januari 2024 |07:50 WIB
Tabrakan Pesawat di Bandara Jepang, Pilot Tak Menyadari Kebakaran Kabin Sampai Kru Memberi Tahu
Pilot pesawat tak mengetahui kabin terbakar sampai kru memberi tahunya (Foto: Business Recorder)
A
A
A

“Kerja sama mereka adalah kunci agar semua penumpang dapat melarikan diri dengan cepat dan aman,” tambahnya.

Pihak berwenang Jepang mengatakan pada Rabu (3/1/2024) malam bahwa pesawat penjaga pantai tidak diizinkan untuk lepas landas di landasan pacu Haneda. Pesawat tersebut dijadwalkan untuk mengirimkan pasokan bantuan ke daerah yang terkena gempa.

Menurut para pejabat, penerbangan JAL diizinkan untuk mendarat di landasan pacu 34R di Haneda sementara pesawat penjaga pantai diperintahkan untuk "taksi ke titik tunggu C5" - sebuah tempat di sistem taxiway lapangan terbang di mana pesawat menunggu izin untuk memasuki landasan aktif untuk take-off.

Transkrip tersebut menunjukkan pesawat penjaga pantai mengakui panggilan dari lalu lintas udara ke taksi ke titik tunggu – transmisi terakhir sebelum tabrakan.

Transkrip tersebut tampaknya bertentangan dengan kapten pesawat penjaga pantai – satu-satunya dari enam awak yang selamat – yang mengatakan kepada penyelidik bahwa dia telah diberi izin untuk memasuki landasan yang didekati oleh pesawat JAL.

BBC juga menemukan informasi yang menunjukkan rangkaian lampu di tempat penampungan mungkin tidak berfungsi. Namun para ahli menunjukkan ada isyarat visual lain seperti tanda yang dicat yang akan menunjukkan di mana pesawat harus berhenti sebelum mencapai landasan.

Adegan yang dibor dengan baik di pesawat Japan Airlines sangat kontras dengan evakuasi pesawat yang tidak mematuhi protokol keselamatan secara ketat.

Pada 2016, sebuah kecelakaan Boeing 777 Emirates mendarat di Dubai dan rekaman video menunjukkan adegan kacau ketika para penumpang mencoba membawa barang bawaan mereka saat mereka melarikan diri ke perosotan darurat. Para kru dipuji atas upaya mereka mengevakuasi penumpang, dan untungnya semua 300 penumpang penerbangan Dubai selamat.

Insiden yang terjadi pada Selasa (2/1/2024) ini adalah kecelakaan besar pertama yang melibatkan Airbus A350, salah satu pesawat jenis baru yang sebagian besar terbuat dari material canggih seperti plastik yang diperkuat serat karbon.

Pabrikan pesawat tersebut mengirimkan tim spesialis untuk membantu penyelidikan Dewan Keselamatan Transportasi Jepang.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement