AS tolak pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza
Israel memulai kampanye militernya untuk membubarkan Hamas setelah kelompok militan itu menyerang wilayah selatan Israel pada 7 Oktober lalu, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik 240 orang lainnya.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, wilayah yang dikuasai oleh Hamas, mengatakan hingga hari Kamis sedikitnya 22.000 warga Palestina tewas akibat serangan tanpa kenal henti Israel di Gaza. Sebagian besar korban tewas itu adalah perempuan dan anak-anak.
Amerika Serikat telah dengan tegas menolak tindakan pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza. AS juga mengupayakan peta jalan pasca-perang bagi wilayah Palestina.
“Gaza, sekali lagi, tidak boleh menjadi lokasi pengerahan serangan terhadap Israel,” ujar Miller kepada VOA pada Rabu (3/1/2024).
“Apa yang kami ingin lihat adalah bersatunya Gaza dan Tepi Barat di bawah kepemimpinan Palestina, dan tentunya tidak ada peran bagi Hamas.”
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, pada Kamis, menguraikan rencana negara itu dalam operasi tahap berikutnya di Gaza. Pendekatan baru itu mencakup strategi yang lebih tepat sasaran di bagian utara Gaza dan melanjutkan pengejaran para pemimpin Hamas di selatan Gaza.