Dalam sebuah pernyataan Gallant mengatakan, setelah perang berakhir, Gaza tidak lagi berada di bawah kendali Hamas. Meskipun Israel akan mengontrol kebebasan operasional, tidak ada lagi warga sipil Israel yang tinggal di Jalur Gaza.
Pekan lalu Mesir mengusulkan sebuah rencana untuk menyudahi konflik militer yang saat ini berlangsung dengan memberlakukan gencatan senjata, membebaskan sandera secara bertahap, dan membentuk pemerintahan pakar Palestina untuk mengelola Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Detail rencana itu telah dikerjakan bersama Qatar dan disajikan kepada Israel, Hamas, PBB dan negara-negara Eropa. Tetapi Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh pada Selasa (2/1) mengatakan pembebasan sandera hanya dilakukan sesuai syarat-syarat yang disampaikan Hamas.
Departemen Luar Negeri mengatakan “prioritas utama” pemerintah Amerika Serikat adalah membawa pulang seluruh sandera, tetapi menolak mengomentari perundingan yang sedang berlangsung.
(Rahman Asmardika)