Sedangkan faktor dinamika atmosfer lain yang turut memperkuat potensi tersebut, terbentuknya pola siklonik di Samudera Hindia barat Lampung yang membentuk daerah shearline (belokan angin) di sepanjang Pulau Jawa dan juga membentuk wilayah konvergensi (daerah pertemuan angin) di perairan selatan Jawa sehingga memicu penumpukan massa udara di pulau Jawa, khususnya wilayah DI Yogyakarta.
"Kelembapan udara di wilayah DIY pada ketinggian 1.5 – 5.5 km (level 850-500 mb) berkisar antara 70 hingga 95 persen (basah), yang menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY lebih dominan terjadi pada siang-sore hari," ujarnya.
Atas kondisi ini, pada hari ini ada potensi potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul bagian utara dan tengah, Kulonprogo bagian utara, dan Gunungkidul. Sedangkan pada esok hari, potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul bagian utara dan tengah, Kulonprogo bagian Utara, dan Gunungkidul bagian Utara.
"Sedangkan pada 10 Januari, potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di seluruh wilayah DIY," ujarnya.
(Fakhrizal Fakhri )