“Kemudian dari sisi substansi, dari debat ketiga ini dimulai saya harus acungi jempol untuk Mas Ganjar Pranowo. Karea substansinya kuat, pertanyaannya lugas, dan menggunakan data-data yang baik sekali. Dia menurut saya berhasil mencuri perhatian banyak orang tentang siapa Ganjar Pranowo,” kata pria yang disapa Hensat itu.
Yang menarik, Hensat justru menyinggung manuver Prabowo yang ingin mendekat ke Ganjar Pranowo tetapi diakhir malah menerima kritik juga.
“Anies Baswedan konsisten dengan mengandalkan gaya bicara dan langsung tertuju kepada Prabowo. Prabowo juga kaget kelihatannya. Karena dari awal dia mengharapkan persahabatan dengan Ganjar tapi Ganjar juga closingnya menyerang,” tutur Hensat.
Sebagaimana diketahui, sejak awal debat Anies dinilai keras menyerang Prabowo dengan berbagai data yang dia miliki. Terutama dalam mengkritisi kepemilikan lahan dan ketimpangan dengan anggota TNI yang kesulitan memiliki rumah. Meskipun, paslon yang juga Menteri Pertahanan itu menyanggah data Anies.

Sementara itu, Prabowo seolah menarik simpati Ganjar dengan mengatakan setuju pada beberapa gagasan mantan gubernur Jawa Tengah itu. Pertama soal Selatan-Selatan, kemudian pada misi Ganjar membenahi institusi pertahanan dan keamanan. Terakhir, Prabowo juga menyepakati Ganjar soal jebakan utang.
Namun, dalam hal rencana belanja 12 pesawat tempur bekas dari Qatar Kementerian Pertahanan (Kemnhan), Ganjar tegas menolak.
"Kasihan prajurit, kalau pilotnya mesti dilatih 3 tahun dan pesawatnya bekas dan dia harus datang pelatihan lagi dengan risiko tinggi. Tentu itu sangat berbahaya," ujar Ganjar saat Debat Capres.
(Lisvi Padlilah)