Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

5 Penembak Jitu Wanita Paling Mematikan di Dunia

Ludwina Andhara Herawati , Jurnalis-Rabu, 10 Januari 2024 |15:49 WIB
5 Penembak Jitu Wanita Paling Mematikan di Dunia
5 penmebak jitu wnaita paling mematikan di dunia (Foto: Owlcation)
A
A
A

JERMAN - Dalam medan perang, setiap pasukan tentu memiliki setidaknya satu penembak jitu. Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan pasukan perang atau penyerang sekutu.

Melansir Coffee Ordie, sang penembak jitu difungsikan sebagai pengawas dalam medan perang, intelijen, dan menjadi orang yang ditakuti akan keterampilannya.

Tidak hanya pria yang mencetak sejarah penembak jitu dalam perang, wanita pun turut andil dan bahkan mematikan dalam sejarah. Berikut 5 penembak jitu wanita paling mematikan, berdasarkan data Owlcation.

1. Lyudmila Pavlichenko

Lyudmila Pavlichenko lahir di Bila Tserkva, Ukraina pada 12 Juli 1916. Ia pernah bertugas sebagai penembak jitu Soviet di Tentara Merah selama Perang Dunia II.

Pada awalnya ia bekerja sebagai penggiling di Pabrik Persenjataan Kiev. Dari sanalah ia tertarik untuk mengembangkan minatnya pada senjata, dan bergabung dengan klub penembak lokaln di kotanya.

Setelah menikah dan dikaruniakan anak, hingga menyelesaikan gelar Masternya pada 1930an, ia berhenti mengajar bersamaan dengan Operasi Barbarossa 1941. Ia pun mengaukan diri untuk dinas militer dan ditugaskan ke Divisi Senapan 25.

Kini, iapun masih dianggap sebagai penembak jitu wanita paling mematikan dalam sejarah, dan sebagai prajurit wanita berprestasi sepanjang masa. Iapun telah membunuh 309 orang meskipun karier militernya tergolong singkat.

2. Natalya Kovshova

Natalya Kovshova lahir di Ufa, Rusia pada 26 November 1920. Sama halnya dengan Pavlichenko, ia pernah ditugaskan sebagai penembak jitu Soviet di Tentara Merah selama Perang Dunia II.

Pada 1941, Kovshova tergabung pada unit pertahanan diri di Moskow dan mengelola pos observasi dan rangkaian komunikasi. Selama Perang melawan Agresi Jerman, ia memutuskan untuk melanjutkan pelatihan militer tingkat lanjut, dan minta dipindahkan ke Sekolah Pelatihan Penembak Jitu Wanita Pusat.

Usai menempuh pelatihan, ia segera dikirim ke garis depan dengan Resimen Senapan ke-528 bersama pengintainya, Mariya Polivanova.

Kovshova dan rekannya diperkirakan telah membunuh lelbih dari 300 orang Jerman selama karir singkat di militer. Ia dijuluki Pahlawan Uni Soviet atas pengorbanan dan keberaniannya.

3. Nina Petrova

Nina Petrova lahir di Lomonosov, Rusia, pada 27 Juli 1893. Ia pernah ditugaskan sebagai penembak jitu untuk Tentara Merah selama Perang Musim Dingin dan Perang Dunia II.

Pada pertengahan 1930an, Petrova bergabung ke Divisi 4 Milisi Rakyat Leningrad dan menyelesaikan sekolah penembak jitu hingga mendapat sertifikat instruktur.

Setelah mengikuti Perang Soviet-Finlandia, ia bertempur dengan Resimen Infranti ke-284 dan naik pangkat menjadi sersan mayor. Ia pun juga melatih para tentaranya untuk seni menembak tajam. Ia mendapat "Order of Glory Kelas III" setelah mengalahkan hampir 23 tentara musuh dalam satu pertempuran saja.

Petrova dipindahkan ke Front Baltik III di Estonia dan ke Front Belorusia II, dimana unitnya berjuang untuk menguasai Elbing. Ia hampir mendapatkan nominasi "Order of Glory Kelas I" sebelum terbunuh dalam aksi 1 Mei 1945 dalam serangan mortir.

Sepanjang kariernya di militer, ia telah melakukan 122 pembunuhan dan telah melatih lebih dari 512 penembak jitu Soviet. Hingga kini, ia tetap menjadi salah satu dari empat wanita yang diberi nominasi Order of Glory. Ia menjadi salah satu prajurit wanita tertemuka dan paling dihormati.

4. Aliya Moldagulova

Aliya Moldagulova lahir di Bulak, Kazakstan pada 25 Oktober 1925. Sama seperti keempat penembak jitu wanita lainnya, ia pun pernah ditugaskan di Tentara Merah selama Perang Dunia II.

Sejak usia dini ia menjadi yatim-piatu namun sempat dirawat oleh pamannya. Dikarenakan sang paman tidak mampu merawatnya dengan baik, ia dimasukan ke panti asuhan.

Pada 1941 selama perang terjadi, ia belajar di Sekolah Penerbangan Rybinsk. Didorong rasa tanggung jawab dan cinta tanah air, ia memutuskan untuk mendaftar di Tentara Merah dan terdaftar di Sekolah Penembak Jitu Wanita Pusat di usianya ke-16.

Usai pelatihan, ia langsung beraksi bersama Brigade ke-54 dan berpartisipasi dalam berbagai pertempuran dan kampanye di sepanjang Front Timur. Akhir kariernya, ia telah melakukan 91 pembunuhan.

5. Nina Lobkovskaya

Nina Lobkovskaya lahir di Fyodorovka, Kazakh, pada 8 Maret 1925. Ia diketahui mendaftar di Tentara Merah setelah ayahnya terbunuh di Front Timur pada 1942. Pada saa itulah ia menjadi penembak jitu selama Perang Dunia II.

Ia dikirim ke Sekolah Pelatihan Penembak Jitu Wanita Pusat. Setelah pelatihan, ia segera dikirim ke garis terdepan dan melihat aksi di Front Baltik dan Belarusia.

Lobkosvskaya dipromosikan ke pangkat Letnan dan ditugaskan di kompi penembak jitu wanita di Pasukan Kejut III. Setelah itu, ia berpartisipasi dalam berbagai pertempuran dan operasi. Sepanjang karier militernya, ia telah membunuh 89 orang dalam akhir perang.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement