Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cerita Haru Ganjar Pranowo saat Mewisuda Lulusan SMK

Carlos Roy Fajarta , Jurnalis-Kamis, 11 Januari 2024 |03:04 WIB
Cerita Haru Ganjar Pranowo saat Mewisuda Lulusan SMK
Ganjar Pranowo (Foto: istimewa)
A
A
A

 

TEGAL - Calon Presiden (Capres) nomor urut tiga dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 Ganjar Pranowo mengungkapkan cerita haru saat dirinya mewisuda sejumlah lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jawa Tengah.

Hal tersebut disampaikan Ganjar Pranowo kepada awak media pada Rabu (10/1/2024) malam saat menginap di rumah kediaman salah seorang warga Waidah (55) di Jalan Arjuna, RT02/RW03 Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, Jawa Tengah.

Waidah adalah seorang guru honorer SMP 5 Tegal. Dia merupakan ibu tunggal dari Fikri Haikal, alumni SMKN Jateng Semarang angkatan tahun 2017. Fikri saat ini diketahui tengah bekerja pada perusahaan farmasi di Jakarta. Berkat anaknya, Waidah dapat merenovasi rumah yang malam ini ditumpangi Ganjar Pranowo menginap.

Waidah awalnya ditanya awak media bagaimana rasanya kedatangan tamu spesial yang hendak menginap di rumahnya adalah Ganjar Pranowo.

"Saya enggak bisa ngomong lagi, kalau ditanya rasanya saya enggak bisa ngomong rasa apa, campur-aduk. Dan mimpi juga terpenuhi," ucap Waidah.

Waidah mengungkapkan anaknya Fikri memang dekat dengan sosok Ganjar Pranowo. Bahkan Fikri kadang mengaku sebagai anak dari Ganjar Pranowo saking akrabnya. "Bukan anak asuh, ngakunya anaknya Pak Ganjar," kata Waidah sembari tertawa haru.

Ganjar Pranowo kemudian menceritakan momen haru saat ia mewisuda Fikri beserta wisudawan SMK di Jawa Tengah lainnya.

"Terasa toh mas, jadi ketika mereka pertama kali mewisuda anak-anak ini, yang membikin haru itu dari sekian barisan yang berprestasi saya kasih kalungi samir, kasih selamat, itu sekian orang itu sudah tua. Lalu siapa mereka? Ada ibunya, bahkan waktu itu ada neneknya ikut baris, dan bahkan ada yang gendong adek-nya, ingusnya keluar, terbayangkan gak situasi itu," tuturnya.

"Jadi ketika kemudian yang lain dari panitia ngomong, 'Jangan Pak Gubernur'. 'Boleh-boleh sini-sini' lalu saya tanyakan, ibu siapa? 'Saya ibunya. Anaknya sekarang enggak bisa cuti karena sudah kerja. Maka saya mewakili pak' mengharukan," kata Ganjar Pranowo.

Ganjar kemudian mengaku tidak semua orang bisa beruntung berada di keluarga berpunya. Ia menegaskan semua rangkaian jalan hidup jatuh bangun dengan sebuah singkatan.

"Saya pernah mengalami itu. Waktu mau wisuda di UGM itu saya enggak punya duit, saya satu-satunya mahasiswa calon wisudawan yang menawar, kalau enggak saya engga ikut wisuda ini. Ini pengalaman ini. Sungguh-sungguh terjadi. SST namanya, kalau singkatan debat nanti, SST tau enggak? Sungguh Sungguh Terjadi," tutup Ganjar Pranowo.

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement