“Masyarakat itu bisa menyampaikan aspirasi, meski tidak terkait dengan kebutuhan yang ada di komoditas. Misalnya, mereka itu di tempat tinggalnya ada kesulitan aksebilitas terhadap pendidikan, terhadap kesehatan, itu bisa diungkapkan juga ketika bertemu seperti ini,” ujarnya.
Adapun selama di Lampung, Atikoh terpantau dua kali menyambangi pasar tradisional. Pertama saat berada di Bandar Lampung. Ia blusukan ke Pasar Tempel, Way Dadi. Di sana, Atikoh dicurhati seorang warga yang kesulitan mencari pekerjaan.
Di beberapa kunjungan lainnya pun demikian. Atikoh tak sungkan menyapa langsung masyarakat di Banten, Jawa Timur hingga Jawa Tengah.
(Awaludin)