Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

BNPB Sebut Provinsi Jawa Barat Tempati Urutan Pertama dalam Hal Bencana Alam

Agi Ilman , Jurnalis-Senin, 15 Januari 2024 |14:28 WIB
 BNPB Sebut Provinsi Jawa Barat Tempati Urutan Pertama dalam Hal Bencana Alam
Kepala BNPB, Suharyanto (foto: MPI/Agi)
A
A
A

BANDUNG - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto mengatakan, dalam tiga tahun terakhir, yakni 2021, 2022, dan 2023, Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat pertama dalam jumlah bencana.

Menurutnya dari Jawa Barat, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bandung, merupakan salah satu wilayah dengan tingkat bencana alam tertinggi.

"Dalam tiga tahun terakhir, Jawa Barat menjadi peringkat 1 dalam jumlah bencana. Memang alamnya luar biasa, terutama di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bandung," ungkapnya saat memimpin rapat koordinasi di SMPN 1 Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Senin (15/1/2024).

Suharyanto menyoroti bahwa kedua kabupaten tersebut tidak hanya memiliki jumlah penduduk yang banyak, tetapi juga menghadapi kondisi alam yang luar biasa. Dalam konteks ini, dia menekankan pentingnya kewaspadaan terutama di musim hujan.

"Alam di Jawa Barat itu berbeda, di Bogor curah hujannya tinggi, di Kabupaten Pegunungan dan penduduknya banyak, ketika harus waspada apalagi di musim hujan seperti sekarang," ujarnya.

Meskipun Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) telah diimplementasikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Suharyanto menyatakan bahwa cuaca di Jawa Barat tetap sulit terprediksi. Berbeda dengan El Nino, di mana cuaca di Jawa Barat dapat diprediksi dengan lebih baik.

"Saat ini, Jabar tidak terlihat secara jelas melalui TMC, berbeda dengan El Nino yang jelas dari kemarau kemudian hujan. Namun, kini, dari hujan deras, kita tidak tahu kapan reda karena menurut BMKG, curah hujannya masih tinggi," ungkapnya.

Sehinnga dirinya berharap, hasil koordinasi hari ini dapat memberikan solusi yang konkret bagi masyarakat Kabupaten Bandung dan Jawa Barat secara keseluruhan.

Dia menegaskan pada tahun 2025, situasi yang sama tidak terulang, dan perkembangan positif dapat terlihat sebagai hasil dari koordinasi yang dilakukan hari ini.

"Saya berharap tahun 2025 terjadi hal yang sama di sini, kalau terjadi ya berarti enggak ada perkembangan hasil koordinasi hari ini, itu alasan kenapa saya bawa rombongan dari BNPB," pungkasnya.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement