Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Legenda Gunung Merapi Penyeimbang Pulau Jawa dan Kisah Nyai Gadung Melati

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Rabu, 17 Januari 2024 |15:43 WIB
Legenda Gunung Merapi Penyeimbang Pulau Jawa dan Kisah Nyai Gadung Melati
Gunung Merapi merapi (Foto: tangkapan layar)
A
A
A

JAKARTA - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DIY kembali meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur mencapai 1.400 meter atau 1,4 Km, Rabu (17/1/2024).

Informasi yang diunggah Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), awan panas ini terjadi pada pukul 11.00 WIB dengan amplitudo maksimal 13 mm, durasi 134,72 detik.

Sedangkan jarak luncurnya mencapai 1.400 meter ke arah Kali Bebeng. Sementara angin bertiup ke arah barat daya. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan.

Gunung Merapi diperkirakan sudah meletus sekitar 68 kali sejak 1548.

Cerita Legenda dan Mitos Gunung Merapi

Pada zaman dahulu Pulau Jawa merupakan satu dari lima pulau besar yang ada di Nusantara. Kala itu Pulau Jawa posisinya miring dan tidak rata, sehingga Dewa ingin memperbaikinya.

Dewa pun turun ke bumi untuk mendirikan sebuah gunung besar di tengah Pulau Jawa sebagai penyeimbang. Gunung Jamurdipa yang berada di Laut Selatan dipilih untuk dipindahkan ke sebuah tanah datar di tengah Pulau Jawa.

Sayangnya, di tengah Pulau Jawa terdapat dua orang empu pembuat keris, mereka adalah Empu Rama dan Empu Pamadi. Mereka dengan kesaktian tingkat tinggi ini pun bertemu.

Dewa mengutarakan niatnya dan meminta Empu Rama serta Empu Pamadi untuk pindah ke tempat lain agar tidak tertindih oleh gunung yang akan ia pindah. Kedua empu setuju untuk memindahkan gunung setelah keris yang mereka buat selesai.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement