Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sejarah Masjid Babri, Masjid di India yang Dihancurkan Politisi dan Diubah Menjadi Kuil Hindu

Ludwina Andhara Herawati , Jurnalis-Senin, 22 Januari 2024 |16:36 WIB
Sejarah Masjid Babri, Masjid di India yang Dihancurkan Politisi dan Diubah Menjadi Kuil Hindu
Masjid Babri.
A
A
A

JAKARTA - Kesultanan Mughal yang pernah berkuasa di India dikenal akan kecintaannya pada seni dan arsitek yang memiliki gaya khas. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pembangunan masjid, madrasah, hingga makam, salah satunya adalah Masjid Babri.

Masjid Babri atau Masjid Babur adalah sebuah masjid pertama di India, yang didirikan pada 1527. Pada awalnya masjid ini sempat dinamakan Masjid-i Janmasthan.

Melansir Britannica, Masjid Babri merupakan salah satu dari tiga masjid yang dibangun pada abad ke-16 atas perintah Kaisar Mughal Babur. Masjid ini dikembangkan di bawah dinasti Lodi.

Struktur bangunan tersebut kecil, dengan susunan lorong tunggal dari tiga teluk berkubah di sepanjang dinding kiblat. Pintu gerbang teluk tengah menekankan keberadaan dan pentingnya bagian tersebut.

Lokasi masjid tersebut telah menjadi sumber perselisihan antara umat Muslim dan Hindu karena diyakini berada di atas situs Ram Janmabhoomi, tempat kelahiran Dewa Rama.

Pada 1984, sebuah kampanye ditujukan untuk menghancurkan masjid dan membangun kuil Hindu di atasnya. Tepat pada 6 Desember 1992, Masjid Babri diruntuhkan oleh kaum nasionalis Hindu.

Mengutip ABC News, pada awal 1990-an, seorang pemimpin lokal Gujarat, Narendra Modi, sedang membantu mengorganisir perhatian publik, yang bertujuan untuk menggalang dukungan pembangunan Kuil Ram di lokasi reruntuhan Masjid Babri. Akibatnya, para kelompok Muslim melancarkan aksi di pengadilan selama puluhan tahun.

Aksi perselisihan berakhir pada 2019, ketika Mahkamah Agung (MA) India menyebut bahwa penghancuran masjid sebagai "pelanggaran berat terhadap supremasi hukum", namun tetap memberikan situs tersebut kepada umat Hindu. Pengadilan memberi umat Islam sebidang tanah berbeda di daerah terpencil. 

Peristiwa tersebut menyisakan luka bagi kelompok Muslim. Beberapa orang mengatakan pembangunan kuil tersebut menjadi bukti politik atas supremasi Hindu.

Seorang penulis buku "Being Muslim in Hindu India", Ziya Us Salam, mengatakan bahwa pemerintah dan semua afiliasinya ingin menghapus semua jejak peradaban Muslim di India.

Menurut AP News, pembangunan kuil di lokasi reruntuhan masjid telah menjadi strategi politik Partai Bharatiya Janata (BJP) selama beberapa dekade.

Menjelang pembukaan kuil, Modi menghimbau masyarakat untuk ikut merayakan, dengan menyalakan lampu di rumah-rumah dan kuil setempat. Pemerintah mengumumkan penutupan setengah hari untuk memastikan karyawannya berpartisipasi dalam perayaan.

Namun beberapa pemimpin oposisi mengecam perayaan tersebut sebagai 'gerak-tipu' dan eksploitasi agama demi keuntungan politik.

Empat pemuka agama Hindu tidak menghadiri acara tersebut, dikarenakan pentahbisan kuil bertentangan dengan kitab Hindu dan Modi tidak memenuhi syarat untuk memimpin upacara tersebut.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement