KOLOMBIA - Sebuah kapal semi-submersible yang membawa hampir 800 kg kokain, termasuk parsel yang dicap dengan simbol kalajengking, telah dicegat oleh Angkatan Laut Kolombia.
Kapal selam narco sepanjang 15m (50 kaki), yang pertama terdeteksi tahun ini, disita di perairan Kolombia.
Angkatan Laut memperkirakan tangkapan tersebut bernilai USD27 juta (Rp423 miliar). Kapal selam tersebut diyakini sedang dalam perjalanan ke Amerika Serikat (AS) atau Eropa.
Tiga orang yang berada di dalam kapal itu telah ditangkap.
Angkatan Laut mengatakan pihaknya mencegat kapal selam yang melakukan perjalanan melalui Samudera Pasifik pada Minggu (21/1/2024).
Di dalam kapal terdapat paket kokain hidroklorida, banyak yang dicap dengan gambar kalajengking atau diberi label "Winnie" dan "Carnal".
Narkoba dan tersangka diangkut ke Buenaventura, kota pelabuhan Kolombia. Rincian lebih lanjut tentang para tersangka belum dirilis.
“Dengan penyitaan ini, masuknya hampir USD27 juta ke organisasi penyelundup narkoba dapat dicegah, sebagai akibat dari penjualannya di pasar ilegal internasional, serta distribusi sekitar dua juta dosis di jalan-jalan dunia,” kata Angkatan Laut dalam sebuah pernyataan.
Kapal selam narkotika adalah cara yang populer untuk mengangkut narkoba karena sebagian besar narkoba tidak terdeteksi, dan dapat ditenggelamkan setelah dikirimkan. Seringkali kapal ini dibuat sendiri menggunakan fiberglass dan kayu lapis.
Seperti diketahui, Kolombia adalah produsen kokain terbesar di dunia. Pada 2023, Angkatan Laut Kolombia mencegat 30 ton narkoba dan lebih dari lima ton ganja.
Menurut mitra BBC di AS, CBS News, pada Mei tahun lalu, kapal selam narkotika terbesar yang pernah tercatat di Kolombia dicegat dengan tiga ton kokain di dalamnya. Panjangnya sekitar 100 kaki dan lebar 10 kaki.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan Kolombia telah mencetak rekor baru pada 2022 untuk produksi kokain, dengan budidaya bahan utamanya, daun koka, tersebar di lahan seluas 230.000 hektar (888 mil persegi).
Pihak berwenang di Belgia mengatakan mereka telah menyita kokain dalam jumlah besar di pelabuhan Antwerp tahun lalu, karena kota pelabuhan tersebut telah menjadi pintu gerbang utama Eropa untuk pengiriman obat-obatan terlarang dari Amerika Selatan.
(Susi Susanti)