"Pemilu sudah berakhir, keberpihakan harus memberi jalan bagi kemajuan Liberia,” terangnya, sebelum terpaksa mempersingkat pidatonya.
“Saya datang untuk menghidupkan kembali harapan kita,” kata presiden baru tersebut, seraya menambahkan bahwa martabat dalam pelayanan publik dan menghormati supremasi hukum harus dipulihkan.
Boakai adalah wakil presiden di pemerintahan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Ellen Johnson Sirleaf hingga 2018, dan bersaing untuk menjadi presiden di bawah bendera Partai Persatuan (UP).
Dia mengalahkan Weah dengan selisih lebih dari 20.000 suara dalam pemilu putaran kedua pada November tahun lalu.
Boakai juga mencalonkan diri sebagai presiden pada 2017, namun kalah dari Weah, yang menjadi presiden muda Liberia yang terpilih.
(Susi Susanti)