JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa Nahdatul Ulama (NU) adalah kendaraan untuk menuju perjuangan besar.
Hal itu ia ungkap saat berpidato dalam acara Istigotsah Hari Lahir (Harlah) ke-101 Hijriah Nahdatul Ulama di Pondok Pesantren Pandanaran Ngaglik Sleman, Yogyakarta.
"Nahdatul Ulama ini, adalah kendaraan untuk satu perjuangan raksasa, yang dari waktu ke waktu membutuhkan kekuatan yang semakin besar untuk menjalaninya," katanya seperti disiarkan YouTube TVNU, Minggu (28/1/2024).
Untuk itu, pria yang akrab disapa Gus Yahya mengajak seluruh generasi muda untuk terus belajar, termasuk mempelajari tentang NU.
"Maka saya mengajak seluruh generasi muda Nahdatul Ulama, khususnya santri ponpes sunan pandanaran ini, untuk tidak menunda nunda belajar tentang Nahdatul Ulama, karana kalian semua pada saatnya nanti adalah pemimpin pemimpin Nahdatul Ulama," katanya.
"Belajarlah tentang Nahdatul Ulama sejak sekarang, dan jaga berhenti belajar sampai kapanpun. Walaupun sudah menjadi apapun," sambungnya.
Terlebih, kata Gus Yahya, NU didirikan untuk kepentingan akhirat. Sehingga semua keputusan dan kepemimpinannya berdasarkan syariat agama dan tuntunan Allah SWT.
"NU ini didirikan untuk niat akhirat, didirikan dengan harapan harapan akhirat, dengan cara mengupayakan pelaksanaan dari tuntunan-tuntunan agama Allah," katanya.
"Itulah sebabnya sejak didirikan hingga sekarang, tidak ada satupun keputusan Nahdatul Ulama kecuali didasarkan atas pertimbangan agama, pertimbangan syariat, pertimbangan apa yang benar, apa yang salah, apa yang baik menurut syariat," sambungnya.
(Angkasa Yudhistira)