Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Netanyahu Sebut Tuntutan Hamas Soal Gencatan Senjata Sebagai Khayalan

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 08 Februari 2024 |17:29 WIB
Netanyahu Sebut Tuntutan Hamas Soal Gencatan Senjata Sebagai Khayalan
Netanyahu sebut tintutan Hamas soal gencatan senjata sebagai khayalan (Foto: AFP)
A
A
A

GAZA Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menolak usulan Hamas untuk melakukan gencatan senjata dan penyanderaan di Gaza. Netayahu menyebut tuntutan ini sebagai ‘delusi’ atau khayalan yang dianggap sebagai kemunduran terhadap upaya diplomatik untuk menghentikan perang.

“Kami belum berkomitmen terhadap apa pun. Kami belum berkomitmen terhadap tuntutan khayalan Hamas, yaitu jumlah teroris yang berlumuran darah [untuk dibebaskan],” terangnya dalam pengarahan pada Rabu (7/2/2024).

“Tidak ada komitmen – harus ada negosiasi, ini adalah sebuah proses, dan saat ini, dari apa yang saya lihat dari Hamas, hal itu tidak terjadi,” lanjutnya.

Netanyahu mengatakan pada Rabu (7/2/2024) bahwa tujuan Israel adalah kemenangan penuh dan negaranya tidak akan berbuat kurang dari itu.

“Kami sedang dalam perjalanan menuju kemenangan penuh. Kemenangan bisa diraih; ini bukan soal tahun atau dekade, ini soal bulan,” ujarnya.

Menurut salinan tawaran balasan dari Hamas yang diperoleh CNN, Hamas telah menyampaikan tanggapannya terhadap usulan kesepakatan tersebut dengan menyerukan penarikan bertahap Israel dari daerah kantong tersebut selama gencatan senjata yang berlangsung selama empat setengah bulan dan rencana untuk mengakhiri perang secara permanen.

Menurut juru bicara Hamas, Osama Hamdan pada konferensi pers di Beirut pada Rabu (7/2/2024), Hamas sekarang akan mengirim delegasi ke Kairo untuk menindaklanjuti usulannya mengenai kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata.

Hamdan mengatakan delegasi tersebut akan melakukan perjalanan ke Kairo pada Kamis (8/2/2024) dalam konteks keinginan untuk mencapai hasil terbaik dengan cara yang melayani kepentingan rakyat, menghentikan penderitaan mereka, dan meringankan penderitaan mereka.

Sementara itu, tanggapan Netanyahu kemungkinan besar akan dilihat sebagai pukulan terhadap Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang mengunjungi wilayah tersebut di tengah upaya intensif yang bertujuan untuk mencapai terobosan dalam konflik tersebut. Meski demikian, pemimpin Israel tidak menutup kemungkinan adanya negosiasi lebih lanjut.

Berbicara di Tel Aviv pada Rabu (7/2/2024), Blinken menyatakan bahwa negosiasi masih dapat dilanjutkan, dengan mengatakan bahwa dia yakin komentar Netanyahu yang menolak proposal Hamas sebagai “delusi” mengacu pada “hal yang sama sekali tidak dapat dimulai.”

“Jelas, ada hal-hal yang dikirim kembali oleh Hamas yang sama sekali bukan permulaan dan saya berasumsi itulah yang dimaksud oleh perdana menteri, tetapi saya tidak ingin berbicara mewakili dia,” terangnya.

“Ada ruang untuk terus mencapai kesepakatan, dan hal-hal ini selalu berupa negosiasi,” lanjutnya.

“Ini bukan menekan tombol lampu. Ini bukan ya atau tidak. Selalu ada bolak-balik,” tambahnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement