Sementara itu, dia juga menyayangkan minimnya lembaga keagamaan yang berani bersuara menyerukan perlawanan terhadap rezim Jokowi. Padahal, menurutnya mayoritas masyarakat Indonesia mengakui dirinya beragama.
"Kalau berbicara agama, Jokowi sendiri menunjukkan bahwa dia sendiri tidak beragama. Dia menafikkan yang namanya etik, adab, spritualitas interkonektif, integratif perspektif. Spiritualitas dihilangkan begitu saja, sehingga kita semuanya terjebak dalam lingkaran setan rezim hari ini," tuturnya.
"Dan hari ini kami dari Jaringan Gugad Demokrasi, Gejayan Bergerak, Forum Cik Ditiro yang terdiri dari berbagai macam organisasi masyarakat sipil mahasiswa petani, korban pelanggaran HAM yang secara nyata bagian dari korban ambisius PSN Jokowi dan kroni-kroninya. Maka kami menuntut bahwa Jokowi karena telah melakukan pelanggaran-pelanggaran konsitusi dan merusak etika demokrasi, maka dia harus dihukum," pungkasnya.
(Awaludin)