Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ratusan Anggota KPPS hingga Saksi Pemilu 2024 di Sulsel Tumbang

Udin Syahruddin , Jurnalis-Sabtu, 17 Februari 2024 |12:30 WIB
Ratusan Anggota KPPS hingga Saksi Pemilu 2024 di Sulsel Tumbang
Anggota KPSS di Pangkep, Sulsel tumbang (Foto: Udin Syahruddin)
A
A
A

SULSEL - Pemilihan Umum (Pemilu) yang digelar secara serentak telah digelar pada 14 Februari 2024. Kini, memasuki babak penghitungan lembar surat suara.

Namun, peristiwa tumbangnya anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) serta anggota Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) terus bertambah.

Tidak hanya itu, tercatat yang tumbang ada juga dari saksi partai politik, caleg hingga capres. Bahkan, petugas pengamanan TPS juga ikut tumbang karena kelelahan.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Pangkep, Sulawesi Selatan, tercatat 264 orang mendapatkan penanganan medis selama tahapan pencoblosan hingga penghitungan suara pada Pemilu 2024.

Petugas KPPS di Kabupaten Pangkep yang kelelahan hingga kini masih dirawat di RSUD Batara Siang Pangkep sejak Jumat 16 Februari 2024.

Dinkes Pangkep bahkan mencatat ada 264 orang yang mendapatkan penanganan medis dua hari sebelum pencoblosan hingga masa penghitungan suara di sejumlah TPS.

Adapun 264 orang ini terdiri dari 110 orang anggota KPPS, 12 anggota PTPS, 32 Linmas, 57 orang pemilih, 7 personel TNI-Polri, 5 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), 25 Panitia Pemungutan Suara (PPS) hingga 16 orang saksi.

Ratusan petugas Pemilu 2024 itu tumbang akibat kelelahan saat mempersiapkan kelengkapan prosesi pencoblosan hingga hari pencoblosan. Termasuk saat rekapitulasi tinggkat TPS hingga kelurahan.

Menurut Kepala Dinkes Pangkep, Herlina, paling banyak petugas yang tumbang karena sakit kepala, hipertensi dan gangguan pada lambung. Hingga berita ini ditulis, lima pasien masih mendapatkan observasi lanjutan di RSUD Batara Siang Pangkep.

Dari jumlah 264 orang yang dirawat di puskesmas dan rumah sakit akan terus bertambah. Pasalnya, masih ada beberapa puskemas di kecamatan yang belum melaporkan di aplikasi yang terinput dengan sistem Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement