Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Santri di Kediri Tewas Dianiaya Teman, Ternyata Ponpesnya Tak Berizin

Afnan Subagio , Jurnalis-Selasa, 27 Februari 2024 |16:21 WIB
 Santri di Kediri Tewas Dianiaya Teman, Ternyata Ponpesnya Tak Berizin
Kamar lokasi penganiayaan santri di Kediri (foto: dok ist)
A
A
A

KEDIRI - Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur menyatakan, Pondok Pesantren Al Hanifiyah di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tempat BBM, santri asal Banyuwangi yang tewas akibat dianiaya oleh temannya sesama santri, ternyata tidak memiliki izin operasional.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Jawa Timur, Mohammad As’adul Anam usai menggelar rapat investigasi bersama petugas Kemenag Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

“Pondok Pesantren Al Hanifiyah sudah berdiri sejak 2014 dan saat ini memiliki 93 santri, yang terdiri dari 74 santri perempuan dan 19 santri laki-laki, namun tidak memiliki izin,” kata Mohammad As’adul Anam, Selasa (27/2/2024).

As’adul menambahkan, karena Ponpes Al-Hanafiyyah tak mengantongi izin, maka Kanwil Kemenag Jawa Timur tidak bisa melakukan tindakan secara administrasi dan pihaknya hanya bisa menghormati proses hukum di kepolisian.

Namun demikian, Kanwil Kemenag Jatim juga tidak berpangku tangan terhadap Ponpes Al-Hanafiyyah Kediri, pihaknya tetap melakukan upaya pencegahan dan pengawasan supaya kejadian serupa tak terulang di pondok yang diasuh oleh Fatihunada alias Gus Fatih tersebut.

Sebelumnya, seorang santri asal Banyuwangi tewas di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Santri tersebut tewas lantaran menjadi korban penganiayaan dari temannya sesama santri. Polisi telah menetapkan 4 tersangka, masing-masing, AF (16) asal Denpasar, MA (18) asal Nganjuk, MN (18) asal Sidoarjo, dan AK (17) asal Surabaya.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement