"Dilaporkan Pak Pj Gubernur, Bendungan Ameroro ini merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun di atas lahan seluas 562,96 ha. Pembangunannya dilakukan selama 3 tahun 1 bulan dan ini termasuk cepat, menelan anggaran kurang lebih Rp1,5 triliun," ujar Dani.
"Sebelumnya, Bendung Ameroro sudah ada sejak tahun 1980an, dimana saat itu bendung dapat mengairi area pertanian seluas 1400 ha, selanjutnya setelah 'diupgrade' menjadi Bendungan Ameroro, diproyeksikan akan dapat mengairi sekitar 3300 ha area pertanian atau naik sekira 120%," tambahnya.
Pj Gubernur juga mendapat informasi dari Kepala BWS Sulawesi IV bahwa selama pembangunan Bendungan Ameroro tidak terjadi kecelakaan kerja yang sebabkan fatality case. Andap selanjutnya menyampaikan harapannya semoga bendungan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat.
"Alhamdulillah, tadi saya dilaporkan bahwa selama proses pembangunan statusnya zero accident. Saya berharap Bendungan Ameroro ini dapat berikan manfaat yang besar kepada masyarakat sebagai sarana irigasi pertanian," pungkasnya.
(Fahmi Firdaus )