JAKARTA - Ken Arok, pendiri Kerajaan Singasari atau Tumapel menunjukkan kecerdasan strategisnya ketika menghilangkan Tunggul Ametung.
Dengan tindakan nekat, Ken Arok membunuh dan memberontak terhadap penguasa Tumapel di bawah kekuasaan Kerajaan Kediri. Yang menarik, Ken Arok, yang berasal dari kalangan sudra, berhasil melibatkan Kebo Ijo sebagai pelaku pembunuhan.
Konsep "nabok nyilih tangan" atau memukul dengan meminjam tangan orang lain, benar-benar diterapkan oleh Ken Arok.
Masyarakat Tumapel bahkan menyadari bahwa dalang di balik pembunuhan Tunggul Ametung adalah Ken Arok. Meskipun begitu, Ken Arok dengan dingin memberikan hukuman kepada Kebo Ijo dan rekan-rekannya yang melakukan pembunuhan saat dalam keadaan mabuk akibat minuman keras.
Hukuman yang diberikan kepada Kebo Ijo dan Balakangka membuat Kediri kesulitan menuduh Tumapel berencana memberontak. Bahkan, stigma Ken Arok yang sebelumnya sangat mencolok sirna karena kecerdasan skenario yang diterapkan olehnya.
Kebo Ijo dan Balakangka sendiri selama ini adalah dua individu yang dipercayai oleh Kediri untuk membantu Tumapel.