Ibu Habibie sebelumnya telah menulis surat kepadanya bahwa Ainun sudah menjadi dokter dan beliau sangat mengharapkan dirinya menulis kepada Ainun.
Namun usul Ibu itu tidak dapat dipenuhi, karena kesibukannya dengan pekerjaan dan lagi pula Ia pun tidak tahu bagaimana menulis sesuatu ke Ainun, setelah kejadian yang jelas menyinggung perasaan Ainun, 7 tahun yang lalu.
Habibie sama sekali tidak terpikir dan memiliki gambaran mengenai perkembangan Ainun selama 7 tahun. Wajah dan perilakunya hanya terkenang seperti 7 tahun yang lalu. Bahwa Ainun telah berkembang menjadi seorang wanita yang cantik dan dokter tamatan Universitas Indonesia, tidak Ia sadari ketika dirinya diajak berkunjung ke rumah keluarga Bapak R Mohamad Besari.
Apa yang disampaikan oleh kawan-kawannya sewaktu Habibie kembali dari rumah Ainun mungkin benar. Tetapi mereka tidak memperhitungkan bahwa keluarga Besari dan keluarga Habibie tergolong keluarga intelektual, egaliter bebas, religius dan terbuka.
(Fakhrizal Fakhri )