Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Profil Mohammad Mustafa, PM Palestina Baru Lulusan Amerika yang Ingin Hancurkan Israel

Ludwina Andhara Herawati , Jurnalis-Jum'at, 15 Maret 2024 |15:37 WIB
Profil Mohammad Mustafa, PM Palestina Baru Lulusan Amerika yang Ingin Hancurkan Israel
Profil Mohammad Mustafa, PM Palestina baru lulusan AS yang ingin hancukan Israel (Foto: Reuters)
A
A
A

PALESTINA - Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah menunjuk Mohammad Mustafa sebagai Perdana Menteri (PM) Palestina.

Melansir Reuters, diketahui Mohammad Mustafa adalah seorang tokoh bisnis tertemuka dan rekan baik Abbas. Mustafa diberi mandat untuk membantu reformasi Otoritas Palestina (PA).

Mustafa ditunjuk setelah meningkatnya tekanan untuk merombak dan merevitalisasi badan pemerintahan di Palestina yang diduduki, dan meningkatnya tata kelola di Tepi Barat yang juga merupakan lokasi markas organisasi tersebut.

Selain membantu mengatur rekonstruksi Gaza setelah terjadinya konflik, Mustafa ditugaskan untuk memimpin bantuan dan pembangunan kembali wilayah tersebut yang hancur akibat perang serta mereformasi lembaga-lembaga Otoritas Palestina.

Lantas, siapakah Mohammad Mustafa, yang saat ini menjadi Perdana Menteri Palestina? Mengutip sumber lain, Mustafa adalah seorang ekonom, Ketua Dewan Dana Investasi Palestina (PIF), Penasihat Ekonom Senior Presiden Mahmoud Abbas, dan anggota Independen Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina.

Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Palestina dan Menteri Perekonomian Nasional Palestina.

Pria kelahiran Kafr Sur, 26 Agustus 1954 ini memiliki pengalaman internasional yang luas dengan pemerintahan, lembaga-lembaga global, dan akademisi. Diketahui ia menghabiskan lebih dari 15 tahun lamanya di posisi senior, di berbagai sektor di Grup Bank Dunia, Washington DC.

Sebagai ahli terkemuka dalam investasi dan ekonomi, Mustafa menghabiskan dua tahun lamanya sebagai penasihat ekonomi untuk Pemerintah Kuwait dalam hal reformasi ekonomi, serta dua tahun berikutnya sebagai penasihat untuk Dana Investasi Publik di Kerajaan Arab Saudi.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement