JAKARTA - Sepekan berjalannya bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah di tahun 2024 ini, para pemudik diprediksi akan mencuri waktu mudik lebih awal guna menghindari kepadatan lalu lintas di akhir Maret 2024 nanti.
Kendati demikian Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, belum menunjukkan adanya lonjakan pemudik yang signifikan sedari awal Maret kemarin.
Korsatpel Operasional dan Kemitraan Terminal Terpadu Pulogebang, Hendra Kurniawan mengatakan bahwa terhitung hingga 19 Maret 2024 ini, keberangkatan ke luar kota dari Terminal Pulogebang masih berlangsung normal.
"Sampai saat ini di Terminal Terpadu Pulogebang belum ada lonjakan yang signifikan," ujar Hendra saat dihubungi, Selasa (19/3/2024).
Hendra menyampaikan jumlah penumpang bus yang berangkat sedari pukul 00.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB siang ini, masih tercatat sekitar 226 orang. Sedangkan total penumpang yang mudik pada Senin kemarin, total keseluruhan tercatat hanya 690 orang.
"Jumlah penumpang yang berangkat ini masih jauh dari data penumpang saat mudik lebaran tahun sebelumnya. Sebelumnya jumlah rata-rata bisa mencapai 3000 penumpang per harinya," jelas Hendra.
Sementara itu, Hendra menyampaikan penumpang bus yang datang ke Terminal Pulogebang sebanyak 505 orang pada Selasa ini hingga pukul 12.00 WIB. Oleh sebab itu, ia menegaskan belum adanya tanda-tanda rombongan pemudik yang berangkat lebih awal guna menghabiskan ibadah puasa di kampung halaman.
"Iya, belum ada kenaikan signifikan pemudik hari ini," tegas Hendra.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan bersama Badan Kebijakan Transportasi bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan jumlah pergerakan orang mencapai 193,6 juta jiwa selama lebaran 2024.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan hasil survei yang menunjukkan adanya tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat terutama jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Berdasarkan hasil survei tersebut, pergerakan masyarakat secara nasional berpotensi mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang. Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.
"Melihat gambaran kondisi tersebut, kami melakukan langkah persiapan baik secara operasional maupun kebijakan dalam pengendalian, pengaturan transportasi, dan penanganan secara komprehensif bersama Instansi kementerian dan lembaga pada pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, serta pihak swasta," ujar Menhub melalui keterangan resminya, Selasa (12/3/2024).
(Fakhrizal Fakhri )