Menurut penuturan dari Jenderal Purnawirawan Try Sutrsno, hubungan Benny dengannya terjalin akrab saat ia menjadi ajudan Soeharto pada 1974 dan Benny adalah Asisten Intelijen Kopkamtib.
Benny meminta Try untuk membantu menata komunikasi intelijen saat Soeahrto tengah pergi ke liar negri.
Badan-badan intelijen pada zaman Benny juga dilakukan reorganisasi tepatnya pada tahun 1978. Keenam lembaga serta badan intelijen tersebut disatukan menjadi Badan Intelijen Strategis (Bais).
Dikarenakan jejaknya yang sampai menduduki enam posisi penting di berbagai bedan telik sandi, Benny Moerdani pun mendapati julukan sebagai “Raja Intel” Indonesia.
(Salman Mardira)