JAKARTA - Kasus demam berdarah dengue atau DBD di Jakarta kini meningkat. Warga diminta waspada terhadap penyakit yang diakibatkan dari infeksi virus nyamuk Aedes aegypti dengan cara hidup sehat.
"Situasi DBD di DKI Jakarta ada kencenderungan naik. Terutama di Jakarta Selatan kurang lebih sudah ada 500 (kasus)," kata Penjabat Gubernur DKI, Heru Budi Hartono kepada wartawan di sela bazar sembako murah di GOR Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (25/3/2024).
Heru Budi Hartono meminta para orangtua untuk memastikan anak-anaknya diberikan lotion atau minyak telon antinyamuk untuk mencegah peningkatan kasus DBD.
BACA JUGA:
"Jaga anak-anak. Kalau anak keluar rumah bisa menggunakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, menggunakan lotion anti nyamuk ya," ujar Heru Budi.
Heru mengajak masyarakat untuk sama-sama waspada terhadap kasus DBD dan melakukan pola atau perilaku hidup bersih dan teratur.
"Maka dari itu kalau bisa masyarakat juga sama-sama menyemprot, menjaga kebersihan, baju-baju di rumah itu jangan digantung terlalu lama, agar bisa bersama-sama dengan pemerintah setiap keluarga mengantisipasi. Imbauannya jaga kebersihan, 3M di jalankan," pungkas Heru Budi.
BACA JUGA:
Tiga M yang dimaksud Heru adalah menguras, mengubur, dan menutup tempat-tempat yang berpotensi jadi sarang nyamuk penyebab demam berdarah.
Sementara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa semua wilayah di Jakarta berkategori awas dan waspada kasus DBD.
Kota Jakarta Barat dan Kota Jakarta Selatan berkategori awas, sedangkan Kota Jakarta Utara, Kota Jakarta Timur, dan Kota Jakarta Pusat berstatus waspada.
Dalam situs tersebut, angka insiden DBD di Jakarta Barat mencapai 12,2 dan Jakarta Selatan mencapai 11,2.
Kemudian Jakarta Pusat menjadi wilayah terendah dengan angka insiden DBD 4,5. Kota Jakarta Utara memiliki angka insiden 5,0, dan Jakarta Timur 8,9.
Peringatan dini berbasis iklim yang dibuat BMKG bersama dengan Pemprov DKI Jakarta juga didasarkan pada curah hujan dan kelembaban udara yang memengaruhi perkembangan nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan DBD.
(Salman Mardira)