Rencana operasi tersebut di antaranya penyesuaian jam operasi di sejumlah bandara. Cin mengatakan, beberapa bandara akan ditambah jam operasinya untuk mengakomodir meningkatnya permintaan penerbangan.
Di samping itu, AP II juga menetapkan standar waktu layanan pada passenger touch point atau titik interaksi penumpang di bandara. Misalnya, pada titik Security Check Point (SCP) untuk pemeriksaan barang bawaan dan pemeriksaan penumpang. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan kenyamanan dan keamanan penumpang selama masa mudik Lebaran.
Pada angkutan Lebaran 2024, seluruh bandara AP II menyiagakan 9.416 personel yang terdiri dari Airport Rescue and Firefighting (ARFF), Apron Movement Control (AMC), Aviation Security, BKO TNI dan Polri, Facility Care, Customer Service, Digital Service, dan lain sebagainya.
Cin Asmoro melakukan monitoring di command center gedung AOCC untuk mengawasi operasional di sisi udara dan sisi darat, yang mencakup seluruh aktivitas kedatangan dan keberangkatan di bandara. (Foto: dok iNews Media Group/Aldhi Chandra Setiawan)
Seluruh fasilitas pun dipastikan siap, mulai dari fasilitas udara, seperti antara lain runway, garbarata, Visual Docking Guidance System (VDGS). Kemudian fasilitas keamanan, seperti Walkthrough Metal Detector (WMTD), body scanner, x-ray, dan CCTV.
Cin menambahkan, bandara-bandara AP II juga telah melakukan uji stres (stress test) terhadap fasilitas-fasilitas yang ada, serta inspeksi keselamatan (ramp check) di terminal penumpang maupun sisi udara.