IRAK - Seorang warga Irak yang membakar beberapa Alquran di Swedia ditemukan tewas di Norwegia. Salwan Momika, 37 tahun, telah melakukan beberapa kali pembakaran dan penodaan kitab suci Islam di Swedia dalam beberapa tahun terakhir.
Melansir India TV News, aktivis pra-Islam telah membakar beberapa salinan Al-Quran di Swedia dan Denmark, negara paling liberal di dunia yang mengizinkan kritik keras terhadap agama atas nama kebebasan berekspresi.
Namun banyak umat Islam menganggap penodaan terhadap Al-Quran, yang mereka anggap sebagai firman Tuhan yang sebenarnya, sebagai penghinaan besar.
Lalu, siapa Salwan Momika? Berikut biodata lengkapnya menurut Wikipedia.
Salwan Sabah Matti Momika yang lahir di Irak pada tanggal 23 Juni 1986 adalah seorang pengungsi Irak dan kritikus Muslim yang dikenal karena mengorganisir protes di Swedia di mana ia membakar Al-Quran di depan umum.
Momika dilahirkan dalam keluarga Kristen di Irak utara, namun menganggap dirinya sebagai seorang ateis Momika tiba di Swedia sebagai pengungsi setelah aktif secara politik di Irak, tempat ia menjadi bagian dari Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) yang memerangi ISIS.
Momika muncul dalam video dengan berpakaian seperti milisi dan berjanji setia kepada Brigade Imam Ali yang bersenjata. Sayap Gerakan Islam Irak yang beroperasi di bawah PMF.
Momika kemudian menampilkan dirinya sebagai perwira militer di Brigade Rohani Tuhan Yesus Putra Maria. Momika juga pendiri partai politik Persatuan Demokratik Suriah dan Brigade Babilonia, sebuah milisi bersenjata yang didirikan pada tahun 2014 bernama Syriac Hawks Force, sebuah milisi Kristen palsu, Brigade Babilonia.
Momika mengajukan visa di Swedia pada tahun 2018 dan terdaftar sebagai imigran dari Irak pada April 2021, ketika Momika menerima izin tinggal selama tiga tahun. Momika telah tampil di Swedia sejak 2017, ketika ia memiliki visa Schengen, dan terlihat dalam foto di luar Riksdag bersama anggota parlemen Kristen Demokrat Robert Halef.
Momika juga bertemu dengan anggota parlemen Demokrat Swedia Julia Kronlid. Belakangan, Momika mengumumkan bahwa dia ingin mencalonkan diri sebagai calon anggota parlemen dari partainya.
Setelah menerima izin tinggal di Swedia, Momika mengancam pria yang tinggal bersamanya dengan pisau, dan Momika dihukum karena ancaman yang melanggar hukum pada tahun berikutnya. Dia dijatuhi hukuman percobaan dan pengabdian masyarakat.
(Susi Susanti)