Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Turki Terima Kembali Pemenang Pemilu yang Pro Kurdi Usai Kerusuhan Berhari-hari di Van

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 05 April 2024 |09:54 WIB
Turki Terima Kembali Pemenang Pemilu yang Pro Kurdi Usai Kerusuhan Berhari-hari di Van
Turki terma kembali pemenang pemilu pro Kurdi usai protes berhari-hari di Van (Foto: EPA-EFE)
A
A
A

TURKI - Otoritas pemilu Turki telah membatalkan keputusan untuk kemenangan kandidat pro-Kurdi dalam pemilu setelah berhari-hari aksi protes meningkat.

Abdullah Zeydan memenangkan pemilihan Wali Kota di provinsi timur Van dengan lebih dari 55% suara.

Namun para pejabat pemilu menyerahkan kemenangan kepada seorang pria yang mencalonkan diri untuk Partai AK pimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan dengan kurang dari separuh suaranya.

Keputusan mereka memicu protes dan bentrokan di seluruh Turki tenggara.

Pejabat daerah di Van membatalkan kemenangan Abdullah Zeydan dalam pemilu, dengan mengutip hukuman sebelumnya dalam tindakan keras terhadap politisi pro-Kurdi pada tahun 2016.

Dikutip BBC, Van adalah salah satu dari 10 daerah yang dimenangkan oleh partai DEM pro-Kurdi di wilayah selatan dan tenggara Turki dalam pemilu lokal hari Minggu lalu.

Partai AK yang berkuasa menderita kekalahan pemilu pertamanya di seluruh negeri sejak tahun 2002, ketika partai oposisi utama, CHP, menang di 35 ibu kota provinsi dan kembali menguasai kota-kota utama Istanbul dan Ankara.

CHP (Partai Rakyat Republik) yang sekuler mengecam pembatalan kemenangan Zeydan sebagai sebuah aib.

Partai DEM yang dipimpinnya mengecam tindakan tersebut sebagai ‘kudeta politik’, dan mendesak pemerintahan Erdogan untuk menghormati keinginan para pemilih Van.

Zeydan menjalani hukuman beberapa tahun penjara atas tuduhan memiliki hubungan dengan militan Kurdi yang menargetkan sejumlah rekan partainya, termasuk dua pemimpin yang masih berada di balik jeruji besi. Dia dibebaskan pada tahun 2022.

Keputusan pengadilan mengizinkan dia mencalonkan diri dalam pemilihan, tetapi keputusan itu dibatalkan dua hari sebelum pemungutan suara.

Demonstrasi meletus di Van, kota berpenduduk setengah juta jiwa yang mayoritas penduduknya Kurdi, mendorong polisi anti huru hara menggunakan gas air mata dan meriam air. Larangan yang diberlakukan terhadap protes di kota itu diabaikan.

Kemudian ribuan orang turun ke jalan di kota-kota Turki lainnya di selatan dan tenggara, dan terjadi demonstrasi dan protes di wilayah barat hingga Izmir dan Istanbul.

Pada hari Kamis, Dewan Pemilihan Umum Turki memutuskan untuk membatalkan keputusan regional yang membatalkan kemenangan Zeydan, sehingga mendorong para pejabat partai untuk mengatakan bahwa keinginan rakyat telah terwujud. Protes di tengah Van segera digantikan dengan perayaan.

Wali Kota yang baru terpilih mengatakan keadilan telah ditegakkan. Dia berterima kasih kepada para pendukung dan pemimpin partai politik lain yang telah menunjukkan solidaritas, serta sesama politisi Kurdi yang masih dipenjara.

Salah satu pemenang terbesar dalam pemilu hari Minggu adalah walikota oposisi Istanbul yang populer, Ekrem Imamoglu, yang semakin dipandang sebagai kandidat CHP yang paling mungkin dalam pemilihan presiden berikutnya pada tahun 2028.

Dia mengecam apa yang terjadi di Van sebagai ‘penyimpangan total’ dan berjanji tidak akan pernah menyerah terhadap demokrasi.

CHP dikalahkan oleh Partai AK dengan selisih kurang dari 4.000 suara di provinsi Hatay di ujung selatan Turki, dan menuduh partai yang berkuasa berusaha mencuri pemilu di sana.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement