"Kedua, debit yang masuk saluran intake (irigasi) berkurang, di saat normal air tidak bisa semua masuk ke irigasi, air baku, kebun raya, Istana Bogor ini yang kita utamakan penganggulangan sementara untuk irigasi. Sementara arahan dari UPTD Ciliwung-Cisadane upaya mengalirkan air ke irigasi," tuturnya.
Jebolnya pintu penguras air ini, tambah Andi, merupakan kejadian pertama yang paling parah. Tetapi, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk tidak panik karena sejatinya Bendung Katulampa bukan pengendali banjir hanya sebagai peringatan dini debit air yang menuju Jakarta.
BACA JUGA:
"Tidak perlu panik, kita masih bisa baca tinggi muka air lewat itu (Cibalok) dan Katulampa bukan pengendali banjir tapi memberikan peringatan dini tinggi muka air yang mengalir ke Jakarta," tutupnya..
Untuk diketahui, ketinggian air Sungai Ciliwung yang melintasi Bendung Katulampa sempat menyentuh angka 140 sentimeter atau status Siaga 3 pada Jumat 5 April 2024. Hal itu disebabkan hujan deras secara merata di kawasan Puncak, Bogor.
(Salman Mardira)