RABAT - Menurut Dewan Fiqih Amerika Utara, umat Islam di Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan merayakan Idul Fitri pada 10 April tahun ini.
“Bulan Baru Astronomi terjadi pada hari Senin, 8 April 2024 pukul 18:21 Waktu Universal. Pada tanggal 8 April, tidak ada tempat di bumi yang saat matahari terbenam elongasinya 8 derajat dan bulan berada 5 derajat di atas matahari,” kata dewan tersebut, dikutip Morocco World News.
Oleh karena itu, dewan memperkirakan hari pertama Syawaal, bulan ke 10 dalam kalender Islam yang menandai akhir Ramadhan, akan jatuh pada hari Rabu (10/4/2024).
Ramadhan, bulan suci ketika umat Islam berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam, dimulai pada 11 Maret di AS serta banyak negara lain seperti Arab Saudi.
Idul Fitri memiliki kedudukan khusus di kalangan umat Islam karena merupakan hari ketika berkumpul untuk salat Idul Fitri lalu makan untuk pertama kalinya setelah 30 hari berpuasa.
Namun di AS, Idul Fitri bukanlah hari libur resmi, karena AS bukanlah negara Muslim.
Pew Research Center mengatakan bahwa Muslim Amerika adalah populasi yang beragam dan terus berkembang, diperkirakan berjumlah 3,45 juta orang dari segala usia.
Menurut Pew Research Study pada tahun 2017, jumlah ini mencakup 2,15 juta orang dewasa.
“Hampir enam dari sepuluh orang AS. Orang dewasa Muslim (58%) adalah generasi pertama Amerika, yang lahir di negara lain. Sebanyak 18% lainnya adalah generasi kedua Amerika, orang-orang yang lahir di AS dan memiliki setidaknya satu orang tua yang merupakan seorang imigran,” tambah studi tersebut.
Meskipun Idul Fitri tidak secara resmi diakui sebagai hari libur di AS, namun komunitas Muslim masih berkumpul untuk merayakannya dengan berkumpul untuk berbagi makanan, bertukar hadiah, dan berdoa.
(Susi Susanti)