Wewangian, oud, dan minyak esensial juga merupakan pilihan populer. Masyarakat Kerajaan Saudi sangat menjunjung tinggi hadiah tradisional ini. Wewangian menjadi salah satu hal terpenting dalam budaya Islam.
Oleh karena itu, menghadiahkan parfum atau minyak esensial berkualitas tinggi merupakan pilihan tradisional yang mencerminkan pentingnya perawatan diri dan perawatan diri selama Idul Fitri.
“Kami biasanya mengklasifikasikan Idul Fitri menjadi tiga kategori: kategori anak-anak, kategori remaja, dan kategori lansia. Kami menawarkan permen kepada anak-anak, uang kepada orang dewasa muda, dan bagi orang tua, kami memberi mereka hadiah simbolis seperti parfum, musk, atau oud,” terang Eman Al-Abdulrahman, seorang ibu asal Saudi dari Riyadh.
Selain itu, sebagian orang suka menyerahkan sajadah, misbaha, atau Al-Qur'an sebagai hari raya Idul Fitri. Menyajikan barang-barang tradisional ini melambangkan pentingnya spiritualitas, Ramadhan dan hari raya Idul Fitri yang istimewa.
Perhiasan adalah hadiah Idul Fitri yang populer bagi wanita di Arab Saudi. Pasar emas biasanya mengalami booming selama bulan Ramadhan, khususnya sekitar akhir bulan, ketika banyak orang mengunjungi toko perhiasan untuk membeli oleh-oleh.
Kendati demikian, Idul Fitri tidak selalu tradisional. Hadiah yang tidak konvensional semakin populer di kalangan anak muda Saudi dalam beberapa tahun terakhir. Memberikan lentera yang elegan, lilin beraroma, seni dinding yang apik, atau dekorasi rumah lainnya sebagai hadiah juga membantu menciptakan kenangan seumur hidup.
Menarik untuk dicatat bahwa, bagi sebagian orang, Idul Fitri adalah saat yang tepat untuk membeli perabotan baru untuk rumah mereka, sementara sebagian lainnya lebih memilih peralatan dapur atau oleh-oleh praktis. Meski tidak terlalu umum, namun ini merupakan salah satu bentuk Idul Fitri yang tidak biasa namun tetap diapresiasi.
Pada akhirnya, Idul Fitri adalah hari raya cinta, persatuan dan syukur, dan tukar menukar bingkisan hanya menambah suasana gembira. Entah masyarakat memilih Idul Fitri tradisional yang mencerminkan norma-norma budaya atau memilih hadiah modern yang sejalan dengan tren baru, namun makna Idul Fitri tetap sama, yakni isyarat cinta, perayaan, dan kenangan yang tak terlupakan.
(Susi Susanti)