IRAN – Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Israel Katz pada Rabu (10/4/2024) mengancam bahwa pasukan negaranya akan menyerang Iran secara langsung jika Republik Islam melancarkan serangan balasan dari wilayahnya terhadap Israel.
Komentarnya muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara yang bersaing menyusul pembunuhan jenderal Iran dalam ledakan di konsulat Iran di Suriah awal bulan ini.
“Jika Iran menyerang dari wilayahnya, Israel akan membalas dan menyerang di Iran,” cuitnya dalam sebuah postingan di X dalam bahasa Farsi dan Ibrani, dikutip AP.
Seperti diketahui, Teheran menganggap Israel bertanggung jawab atas serangan yang meratakan bangunan tersebut, menewaskan 12 orang. Israel belum mengakui keterlibatannya, meskipun pihaknya telah bersiap menghadapi tanggapan Iran terhadap serangan tersebut, sebuah peningkatan signifikan dalam perang bayangan mereka yang telah berlangsung lama.
Serangan tersebut menewaskan Jenderal Mohammad Reza Zahedi, seorang tokoh senior di Garda Revolusi Islam Iran yang memimpin Pasukan Quds di Lebanon dan Suriah hingga tahun 2016. Sebelas orang lainnya yang tewas termasuk enam anggota Garda Revolusi, empat warga Suriah, dan seorang anggota milisi Hizbullah.
Israel telah menyerang sejumlah sasaran yang terkait dengan Iran di Suriah selama bertahun-tahun dengan tujuan mengganggu transfer senjata dan kerja sama lainnya dengan Hizbullah Lebanon, yang didukung oleh Iran. Tentara Israel jarang mengomentari serangan ini. Sejak perang Israel-Hamas di Gaza dimulai enam bulan lalu, hampir setiap hari terjadi baku tembak antara pasukan Israel dan Hizbullah di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.
Penguasa Hamas di Gaza, yang memicu perang dengan menyerang Israel selatan pada 7 Oktober, juga didukung oleh Iran. Teheran juga mendukung kelompok milisi Irak yang menargetkan pangkalan dan posisi militer AS di Suriah dan Irak, yang dikenal sebagai Perlawanan Islam Irak.
(Susi Susanti)