Karena kerap membersihkan sampah pemudik di rest area Km 86 A, lelaki berdarah Sunda itu mengaku pekerjaannya saat ini lebih cepat melelahkan.
“Kami merasa lebih capek daripada hari-hari sebelumnya, apalagi siang kan kena matahari, jadi capek,” paparnya.
Hari dan kawan-kawan seprofesi membagi waktu pekerjaan menjadi dua shift, yang masing-masing terdiri dari delapan orang. Shift pertama mulai bekerja ketika matahari mula terbit hingga terbenam. Lalu tugas akan dilanjutkan lagi oleh shift kedua.
“Ada delapan orang, cewek dua, laki-laki enam, kami bekerja 12-13 jam, mulai jam 7 pagi sampai 7 malam,” ujar dia.
Terkait jam kerja, lanjut Hari, tidak ada penambahan waktu. Artinya, selama periode mudik dan arus balik ini mereka tetap bekerja seperti waktu sebelumnya.
“Jam kerja sama” tukas pria berbadan kurus itu.
(Fakhrizal Fakhri )