Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Terlibat Perang Panas, Ini Perbandingan Kemampuan Militer Iran dan Israel

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 16 April 2024 |11:28 WIB
Terlibat Perang Panas, Ini Perbandingan Kemampuan Militer Iran dan Israel
Terlibat perang panas, ini perbandingan kemampuan militer Iran dan Israel (Fotp: Reuters)
A
A
A

IRAN Serangan drone dan rudal Iran ke Israel telah menarik banyak perhatian dunia. Serangan ini merupakan serangan balasan karena Israel menyerang konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu. Dunia internasional pun mendesak setiap pihak menahan diri agar tidak terjadi eskalasi konflik yang meluas di Timur Tengah.

Di sisi lain, banyak pihak pun ingin tahu kemampuan militer Iran jika dibandingkan dengan Israel dalam menghadapi konflik panas ini.

Iran diketahui jauh lebih besar dari Israel secara geografis dan memiliki populasi hampir 90 juta jiwa, hampir sepuluh kali lebih besar dari populasi Israel. Namun hal ini tidak berarti kekuatan militer yang lebih besar.

Iran telah banyak berinvestasi dalam rudal dan drone. Mereka memiliki persenjataan yang sangat banyak, namun juga telah memasok sejumlah besar senjata ke proksi mereka yakni Houthi di Yaman dan Hizbullah di Lebanon.

Yang kurang adalah sistem pertahanan udara modern dan jet tempur. Rusia diyakini bekerja sama dengan Iran untuk meningkatkan drone tersebut sebagai imbalan atas dukungan militer yang diberikan Teheran kepada Moskow dalam perangnya dengan Ukraina. Iran telah menyediakan drone serang Shahed dan Rusia dilaporkan kini berupaya memproduksi senjata tersebut sendiri.

Sebaliknya, Israel memiliki salah satu angkatan udara tercanggih di dunia. Menurut laporan keseimbangan militer IISS, Israel memiliki setidaknya 14 skuadron jet, termasuk F-15, F-16 dan jet siluman terbaru F-35.

Israel juga memiliki pengalaman melakukan serangan jauh di dalam wilayah musuh.

Lalu, apakah Iran dan Israel memiliki senjata nuklir? Israel diasumsikan memiliki senjata nuklirnya sendiri tetapi mempertahankan kebijakan resmi yang sengaja dibuat ambigu.

Iran tidak memiliki senjata nuklir dan juga menyangkal upayanya menggunakan program nuklir sipilnya untuk menjadi negara bersenjata nuklir.

Tahun lalu pengawas nuklir global menemukan partikel uranium diperkaya hingga kemurnian 83,7%, sangat dekat dengan tingkat senjata di situs bawah tanah Fordo Iran. Iran mengatakan fluktuasi yang tidak disengaja pada tingkat pengayaan mungkin telah terjadi.

Iran telah secara terbuka memperkaya uranium hingga kemurnian 60% selama lebih dari dua tahun dan melanggar perjanjian nuklir tahun 2015 dengan negara-negara besar.

Namun perjanjian itu hampir gagal sejak Presiden AS Donald Trump menarik diri secara sepihak dan menerapkan kembali sanksi yang melumpuhkan Iran pada tahun 2018. Israel sejak awal menentang perjanjian nuklir tersebut.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement