Hadi juga mengungkap data dari National Centre for Missing and Exploited Children (NCMEC) yang menyebut konten pornografi anak di Indonesia tembus peringkat empat dunia dan dua ASEAN yang secara rinci berjumlah 5.566.015 konten. Terkait hal ini, ia mengatakan bahwa Pemerintah telah melakukan sejumlah upaya penangguhan atau blokir atas konten-konten itu.
Namun demikian, Hadi menegaskan bahwa konten yang tercatat itu bukanlah angka yang sebenarnya. Sebab menurutnya, masih banyak korban-korban yang tidak berani melapor.
"Mudah-mudahan Satgas yang dibentuk bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat dan memberikan edukasi, sosialisasi dan libatkan kementerian lembaga," tutupnya.
(Khafid Mardiyansyah)